Gubernur Sutarmidji Yakin Lewat Sinergitas Dapat Selamatkan Lahan Kalbar

3 Maret 2024 09:29 WIB
Ilustrasi
KUBU RAYA, insidepontianak.com – Kalimantan Barat sedang memasuki fase musim kemarau El-Nino sehingga banyak hal yang harus diwaspadai. Salah satunya Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) yang dapat menyebabkan bencana asap. Berbagai upaya penanggulangan telah dilakukan Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat (Pemprov Kalbar), baik melalui operasi pemadaman darat maupun udara. Koordinasi antar instansi dan Lembaga, termasuk TNI/Polri sangat diperlukan agar penanganan bencana asap dapat dioptimalkan secara cepat, tepat dan terpadu. “Kita telah menetapkan Status Siaga Darurat Bencana Asap dan mendapatkan bantuan dukungan helikopter dari BNPB sebanyak 5 unit yang terdiri dari 3 unit heli patroli dan 2 unit heli water at, bombing," ungkap Gubernur Kalimantan Barat Sutarmidji saat memimpin Gelar Pasukan Gabungan Siap Kesiagaan Penanggulangan Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) di Wilayah Provinsi Kalimantan Barat, Rabu (2/8/2023). Saat ini Kalbar sedang mengalami bencana asap akibat Karhutla. Berdasarkan data tanggal 30 Juni 2023, sebanyak 5.768,73 Hektar lahan Kalbar terbakar. Gubernur Sutarmidji tidak menginginkan Karhutla semakin meluas dan mempengaruhi aktivitas masyarakat. Oleh karenanya, seluruh pihak harus segera mengantisipasi dan menangani. Bang Midji menyampaikan bahwa musim kemarau akan cukup Panjang, terjadi pada periode bulan Juli–Oktober. "Berpedoman pada Perda Nomor 1 Tahun 2022 Tentang Pembukaan Lahan Berbasis Kearifan Lokal oleh Masyarakat, maka perlu dikawal dan di awasi dengan ketat oleh aparat yang berwenang agar tidak terjadi Karhutla yang menyebabkan bencana asap,” ujar Gubernur Kalbar. Untuk mengantisipasi dan mencegah serta menanggulangi Karhutla, lanjut Sutarmidji, dibutuhkan koordinasi yang lebih intensif. Setelah apel siaga ini, seluruh pemangku kepentingan di Kalimantan Barat, kami instruksikan untuk meningkatkan koordinasi dan komunikasi antar instansi, baik pemerintah, aparat, maupun swasta,” tegasnya. Khusus kepada pemangku kepentingan di tataran desa/kelurahan, Gubernur Kalbar menginstruksikan agar lebih gencar mensosialisasikan penanganan Karhutla dan Status Siaga Darurat Bencana Kabut Asap Akibat Karhutla kepada masyarakat. “Jangan sampai tidak mengetahui penetapan Status Siaga ini. Selanjutnya, kami minta kepada seluruh petugas, baik itu petugas pemadam kebakaran, petugas penanggulan bencana daerah, maupun Manggala Agni agar tetap siaga dan memastikan peralatan sudah siap setiap saat," pintanya kepada pasukan yang terdiri dari unsur TNI, Polri, Manggala Agni, dan Basarnas, di Lapangan Tidayu Kodam XII Tanjungpura. Gubernur Sutarmidji kembali menjelaskan Kalbar memiliki 2,8 juta hektar lahan gambut, 80 persen diantaranya rusak ringan dan sisanya rusak berat dan sedang, sehingga sangat menyulitkan saat terjadi musim kemaruan. “Hanya lebih 1 persen saja yang dalam kondisi masih sangat alami, 99 persen sudah mengarah ke rusak ringan, rusak sedang, dan rusak berat. Mari, bersinergi dan lebih peduli dengan lingkungan kita untuk tidak melakukan pembakaran hutan dan lahan," ajaknya. Gubernur Kalbar mengecek kesiapan pasukan bersama Pangdam XII Tanjungpura dan Kapolda Kalbar, dengan menaiki kendaraan militer. Wakil Gubernur Kalimantan Barat, Ria Norsan, jajaran Forkopimda Prov Kalbar, beberapa Kepala Perangkat Daerah terkait di lingkungan Pemprov Kalbar, turut hadir dalam kegiatan tersebut. ***

Leave a comment