Dinas Pendidikan Kayong Utara Janji Pembangunan SDN 32 Jelutung Tahun Ini

3 Maret 2024 09:29 WIB
Ilustrasi
KAYONG UTARA, insidepontianak.com – Pemerintah Kabupaten Kayong Utara melalui Dinas Pendidikan memastikan pembangunan SDN 32 Jelutung akan dilakukan tahun ini. Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Kayong Utara, Rahadi usman mengatakan, sekema peganggarannya dilakukan dengan dua opsi. “Opsi pertama kita berharap Kabupaten Kayong Utara dapat bantuan. Opsi kedua, kita anggarkan lewat APBD 2023, seninail Rp1,3 miliar," kata Rahadi Usman, Senin (5/6/2023). Anggaran opsi pertama yang dimaksud Rahadi adalah, bantuan dari Anggota DPR RI Dapil Ketapang-Kayong Utara, Boyman Harun lewat dana pokok-pokok pikiran. Ia memastikan, surat permohonan bantuan aspirasi kepada Boyman Harun sudah diajukan. Sekarang tinggal menunggu penandatanganan dari Kepala Balai PUPR Provinsi Kalimantan Barat. "Pelaksanaan pembangunannya InsyaAllah tahun 2023 ini bisa dilaksanakan melalui dua opsi itu,” katanya. Sebagaimana diketahui, kondisi gedung SDN 32 Jelutung sendiri sangat memprihatinkan. Siswa bahkan harus belajar di tenda-tenda. Karena ruang kelas belajar sudah nyaris roboh. Situasi ini sudah berlangsung cukup lama. Persoalan ini membuat sejumlah pihak bersuara lantang. Termasuk pihak DPRD Kayong Utara. Dinas Pendidikan didesak segera membangun fasilitas di sekolah tersebut. Rahadi pun memastikan, pihaknya sangat konsen menangani permasalahan pendidikan yang terjadi. Hanya saja, pembangunan dilaksanakan secara bertahap, mengingat anggaran Pemda terbatas. Pengajuan bantuan pembangunan sekolah lewat dana aspirasi dewan kata Rahadi tak hanya untuk SDN 32 Jelutung. Tetapi, beberapa sekolah juga diajukan anggarannya supaya bisa dibangun. Termasuk SDN 24 Sungai Semut, dan SMP 3 Pelapis Kepulauan Karimata. "Tapi, hingga hari ini kami Dinas Pendidikan masih belum mendapatkan DPA. Surat itu sudah dikantongi, mulai dari surat pengajuan aspirasi dari Pak Boyman, DPR Pusat ke Kementerian. Dan Balai sudah menetapkan, tinggal ditandatangani Kepala Balai untuk menurunkan tim survei. Sementara survei sudah turun, satu titik Rp3 miliar lebih," terang Rahadi. Ia menambahkan, sambil menunggu proses pembangunan di SDN 32 Jelutung, pihaknya juga sudah menyampaikan kepada kepala sekolah untuk tidak melakukan proses pembelajaran di tenda lagi. "Kemarin, ketua komite dengan orang tua sudah meminta bantuan dengan perusahaan untuk memasang tenda baru tapi tidak di lokasi situ. Tetapi di halaman masyarakat agar lebih aman lagi untuk pengamanan menghindari bangunan itu (SDN 32 Jelutung) roboh yang dampak negatifnya jangan sampai terkena anak-anak," tuturnya. Terkait sekolah yang belum diterima pengajuan perbaikan tahun ini, yakni SDN di Betok dan SDN 5 Dusun Besar, Dinas Pendidikan Kabupaten Kayong Utara memastikan akan mengajukan perbaikan kembali di tahun depan dan menambah satu sekolah lagi. "Yang tidak masuk (diterima, red) di tambah SDN 1 Teluk Batang. Tiga sekolah lagi yang kita ajukan sekarang yang memang agak urgent," tutupnya.***

Leave a comment