Muda Mahendrawan: Pemimpin Harus Berpikir Jauh ke Depan untuk Generasi Mendatang
PONTIANAK, insidepontianak.com - Bupati Kubu Raya Muda Mahendrawan mengungkapkan menjadi seorang pemimpin tidak boleh hanya berpikir pada saat sedang memimpin dan hanya memikirkan kepentingan diri sendiri. Namun, seorang pemimpin harus berpikir untuk rakyat banyak dan berpikir jauh ke depan untuk generasi mendatang. Hal itu disampaikan Bupati Muda saat menjadi narasumber pada Seminar Kepemimpinan yang digelar oleh Himpunan Mahasiswa Ilmu Politik (HIMAPOL) Universitas Tanjungpura (Untan) di Theater II, Gedung Konferensi Untan, Sabtu (29/10/2022).
“Sudah tidak zamannya lagi pemimpin mengagungkan jabatan. Bukan eranya lagi untuk terlalu berlebihan dalam menggunakan kewenangan. Jika ini dilakukan, maka akan menghambat masyarakat untuk mengejar peluang dan potensi-potensi. Narasi ini harus terus kita perkuat dalam bentuk langkah-langkah nyata,” kata Muda Mahendrawan.
Bupati Muda menegaskan, di era milenial dan digital, pemimpin juga dituntut untuk melakukan langkah-langkah cepat dengan berinovasi. Hal itu sejalan dengan generasi milenial yang selalu ingin cepat.
Baca Juga: Bupati Muda Ajak Pemuda Kubu Raya Besarkan Isu Persamaan
“Pemimpin berbeda dengan pimpinan. Seorang pemimpin dituntut untuk menjalankan tanggung jawab, bukan sekadar menjalankan tugas, karena tugas itu hanya bersifat standar. Narasi ini harus kita tancapkan terus,” tegas Bupati Muda.
Tidak hanya itu, menurut Muda, sebagai pemilik masa depan dan calon pemimpin, mahasiswa harus merefleksi tipe-tipe kepemimpinan dari masa ke masa. Karena leadership atau kepemimpinan punya gaya dan pola yang berbeda di setiap masa.
“Dengan begitu, berbagai fenomena tantangan kekinian yang ada akan mampu diatasi dengan pola kepemimpinan yang tepat. Tantangan sekarang kita dituntut menghadirkan kepemimpinan yang mampu menggerakkan, memengaruhi, dan menentukan tujuan-tujuan yang akan dicapai,” kata Muda Mahendrawan. Lebih lanjut, Bupati Muda menyampaikan generasi muda harus punya perspektif yang tepat terkait kepemimpinan yang ideal. Perlu ada kesamaan persepsi tentang kepemimpinan yang baik. Di era digital yang serba cepat, pemimpin harus adaptif terhadap potensi ekspresi kaum muda.
“Pemimpin era milenial dan digital ini harus mampu memanfaatkan teknologi. Digital mindset-nya harus ada supaya segala sesuatunya bisa menyatu bersama-sama kaum milenial,” tuturnya. (jek)
Baca Juga: Satu-satunya di Kalimantan, Kubu Raya Bakal Miliki Desa Konstitusi
Penulis : admin
Editor :
Leave a comment