Taman Wisata Alam Barumun Nagari; dari Kebun Sawit Jadi Lahan Konservasi Gajah dan Harimau Sumatra
MEDAN, insidepontianak.com - Ingin menikmati wisata yang berbeda di Sumut, cobalah ke Taman Wisata Alam Barumun Nagari. Di sisi Anda bisa bersafari sembari melihat hewan langka seperti gajah dan harimau Sumatra.
Ya, Taman Wisata Alam Barumun Nagari bisa dikatakan berbeda dengan Bukit Lawang atau Tangkahan di Kabupaten Langkat, di sini areanya bisa dimasuki kendaraan. Gajah dan harimau adalah hewan langka andalannya.
Selain itu, Taman Wisata Alam Barumun Nagari cenderung berada di dataran lebih rendah dan didominasi sabana. Tempat ini juga menjadi perlindungan bagi gajah dan harimau Sumatra yang jadi korban konflik dengan manusia.
Mengutip direktoripariwisata.id dan ksdae.menlhk.go.id, Jumat (16/6/2023), Barumun Nagari terletak di Kecamatan Batang Onang. Tepatnya di Kabupaten Padang Lawas Utara (Paluta) atau sekitar 12 jam dari Kota Medan.
Taman wisata alam ini berada di zona penyangga kawasan Suaka Margasatwa Barumun. Yakni suatu kawasan hutan konservasi di bawah pengelolaan Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam Sumatera Utara.
Sebagian dari zona penyangga kawasan tersebut dijadikan sebagai pusat kunjungan wisata. Barumun Nagari dikelola dengan konsep pendekatan ekowisata dengan melibatkan peran serta masyarakat dalam pengelolaan dan perlindungan kawasan.
Para pengunjung dapat memilih aktifitas atraksi wisata yang diminati. Bagi penggemar penjelajahan hutan, disediakan jalur trekking ke dalam kawasan hutan dengan ditemani oleh pemandu yang disediakan pengelola.
Bagi penggemar motor trail bisa mencoba memacu adrenalin dengan mencoba trek yang juga biasa dilintasi mobil offroad.
Pengelola juga menyediakan paket wisata safari Barumun dengan berkendaraan jeep menyusuri koridor yang menyambungkan hutan luas dengan hutan dataran rendah di bawah (green belt) yang masih kaya akan makanan hewan langka.
Tempat untuk perlindungan satwa liar, terutama gajah, ini bernama Barumun Nagari Wildlife Sanctuary (BNWS) dan memiliki kawasan seluas 600 hektare dan mayoritas ditutupi oleh sabana.
Selain gajah, BNWS juga didedikasikan sebagai tempat perlindungan satwa langka harimau Sumatra. Salah satunya adalah Gadis, harimau sumatera betina yang direhabilitasi pada 2016 dari Taman Nasional Batang Gadis karena terkena jerat pemburu dan harus diamputasi kaki kanan depannya.
Penghuni lain bernama Monang, harimau sumatera jantan yang berhasil dievakuasi pada 2017 karena kasus yang sama berasal dari Desa Parmonangan, Kabupaten Simalungun. Keduanya kini telah memiliki 2 anak yang lahir pada Desember 2018 lalu.
Area ini dulunya merupakan ladang sawit yang dikelola murni untuk keperluan bisnis. Namun seiring berjalannya waktu, Kasim Wijaya, pemilik ladang kelapa sawit memutuskan menghibahkan seluruh tanahnya menjadi kawasan rehabilitasi hewan liar.
Pada 29 April 2015, BNWS bersama Yayasan Bodhiccta Mandala bekerja sama dengan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Indonesia berhasil menyelamatkan enam gajah pertama. Dan di akhir tahun 2019, BNWS resmi menjadi Organisasi Konservasi Indonesia.
Nah, meski sebuah area konservasi, namun BNWS ini bisa dikunjungi oleh wisatawan yang ingin melihat kehidupan gajah-gajah Sumatra di alam liar. Meski begitu, pihak BNWS sangat membatasi jumlah pengunjung yang bisa datang.
Selain tur safari, pengunjung akan diajak bagaimana memberi makan gajah, memandikan gajah, dan kegiatan bersama gajah lainnya.
Di tempat ini sedikitnya terdapat 15 gajah jinak. Kondisi kesehatan gajah di kawasan BNWS dipantau oleh mitra KLHK VESSWIC melalui pendanaan TFCA-Sumatera.
Demikianlah informasi soal Taman Wisata Alam Barumun Nagari yang berada di Kabupaten Paluta, SUmut. Lahan yang dulunya kebun sawit dan kini telah berubah menjadi area konservasi hewan langka. Semoga bermanfaat. (Adelina). ***
Penulis : admin
Editor :
Penulis : admin
Editor :
Leave a comment