Sekda Alexander Wilyo Hadiri Ritual Adat Meruba di Desa Benua Kerio Hulu Sungai

28 Juni 2024 15:34 WIB
Alexander Wilyo yang juga sebagai Patih Jaga Pati Laman Sembilan Domong Sepuluh, menghadiri kegiatan Ritual Adat Meruba, Ngase Minyak dan Ganti Ompint Pusaka Bosi Koliknk Tungkat Rayat Laman Sembilan Domong Sepuluh Kerajaan Hulu Aik Tahun 2024

KETAPANG, insidepontianak.com, insidepontianak.com -  Sekretaris Daerah Kabupaten Ketapang Alexander Wilyo menghadiri kegiatan Ritual Adat Meruba, Ngase Minyak dan Ganti Ompint Pusaka Bosi Koliknk Tungkat Rayat Laman Sembilan Domong Sepuluh Kerajaan Hulu Aik Tahun 2024, di Laman Sengkuang, Desa Benua Kerio, Kecamatan Hulu Sungai, Selasa (25/6/2024). 

“Sebagai Patih Jaga Pati saya dinobatkan sebelum saya menjadi Sekda. Tugas saya sebagai Patih Jaga Pati itu artinya adalah inti dari segala adat, menegakkan, mempertahankan dan menjunjung tinggi adat orang Dayak,” ujar Sekda saat menyampaikan sambutannya.

Lebih lanjut, Sekda mengaku bahwa kehadirannya dalam kegiatan ini murni menghadiri agenda kegiatan adat yang rutin dilaksanakan tiap tahun dan akan tetap dilaksanakan sampai kapanpun.

“Kita orang Dayak harus bisa maju dan bersaing dengan orang lain. Biar nanti ada orang Dayak yang jadi Kapolsek, jadi Perwira, jadi Camat dan kedepannya bisa menjadi pemimpin, manajer, direktur bahkan menjadi konglomerat," tuturnya.

Sekda juga mengingatkan, bahwa pada Agustus ini, pemerintah akan meresmikan IKN di Kalimantan Timur.

“Akan banyak orang-orang datang ke Kalimantan. Artinya, kita harus mempersiapkan diri agar tidak kalah. Pesan saya kita harus menumbuhkan rasa semangat persatuan kita lebih maju dan berdaulat secara budaya, berdaulat secara ekonomi dan berdaulat secara politik," ucap Sekda.

"Oleh karena itu, saya mau orang Dayak berdaulat,saya mau orang Dayak tidak dianggap orang bawah. Kita harus maju dan sejajar dengan masyarakat yang lain," sambungnya.

Diketahui, Ritual Adat Meruba ini ialah ritual adat pencucian atau pembersihan Pusaka Kerajaan Hulu Ai'k, sejak zaman Raja Yang Mulia Siak Bahulun yang dikenal dengan nama Todung Rosi (Cikal bakal Kerjaan Tanjung Pura Kuno). 

Anaknya yang bernama Putri Dayang Putung atau dikenal dengan Putri Junjung Buih menikah dengan Prabu Jaya dari kerajaan Singosari (cikal bakal Kerajaan Majapahit). Prabu Jaya, akhirnya mendirikan kerajaan baru dengan nama Tanjungpura di era kejayaan Majapahit. 

Raja Siak Bahulun digelar Todung Rosi oleh rakyatnya, karena ketegasannya saat menjadi raja dalam memimpin rakyatnya. Ritual Adat Meruba ini telah dilaksanakan sampai saat ini di era Raja ke-51 Petrus Singa Bansa. 

Raja Ke-51 Petrus Singa Bansa yang mempesalin/menobatkan Alexander Wilyo sebagai Patih Jaga Pati Laman Sembilan Domong Sepuluh Kerajaan Hulu Ai'k yang bergelar Raden Cendaga Pintu Bumi Jaga Banua. (Fauzi)


Penulis : M Fauzi
Editor : Muhlis

Leave a comment