IDM Sambas Peringkat 1 se-Kalbar, Bupati Satono Harap Berkolerasi dengan Peningkatan Kebahagiaan Hidup

24 Juni 2024 19:07 WIB
Bupati Sambas, Satono. (Istimewa)

SAMBAS, insidepontianak.com – Indeks Desa Membangun atau IDM Kabupaten Sambas, peringkat 1 se-Kalbar, dan peringkat 15 secara nasional dari 434 kabupaten se-Indonesia, dengan nilai agregat 0,8760.

Bupati Sambas, Satono menjelaskan, Indeks Desa Membangun, adalah sebuah alat yang digunakan oleh pemerintah untuk mengukur dan menilai perkembangan serta kemajuan desa-desa.

Fungsinya, sebagai indikator untuk melihat sejauh mana desa telah berkembang dalam berbagai aspek pembangunan, termasuk infrastruktur, pelayanan dasar, ekonomi, dan kualitas hidup masyarakat desa. Adapun Indeks Desa Membangun terdiri dari tiga dimensi utama:

Pertama, dimensi Sosial. Ini meliputi aspek pendidikan, kesehatan, dan sosial budaya. Mencakup indikator seperti tingkat pendidikan penduduk, akses ke layanan kesehatan, dan partisipasi dalam kegiatan sosial dan budaya.

Kedua, dimensi ekonomi. Meliputi aspek ekonomi dan ketersediaan lapangan kerja. Ini mencakup indikator seperti tingkat pendapatan, ketersediaan lapangan kerja, dan akses ke pasar serta fasilitas ekonomi lainnya.

Ketiga, dimensi lingkungan. Meliputi aspek infrastruktur dan kualitas lingkungan. Ini mencakup indikator seperti akses ke air bersih, sanitasi, listrik, dan kondisi jalan serta transportasi.

Berdasarkan ketiga dimensi ini, desa-desa kemudian dikategorikan menjadi beberapa tingkat.

Di antaranya, desa mandiri, desa maju, desa berkembang, desa tertinggal dan desa sangat tertinggal.


Grafik perkembangan status desa Kabupaten Sambas, menurut data Indeks Desa Membangun (IDM) Tahun 2016-2024. (Istimewa).

Desa yang dianggap maju, karena memiliki perkembangan baik, namun masih memerlukan beberapa peningkatan dalam berbagai aspek.

Sementara desa berkembang adalah sedang dalam proses peningkatan dengan masih banyak kebutuhan dasar yang perlu diperbaiki.

Kemudian, desa tertinggal, karena masih memiliki banyak kekurangan dalam berbagai aspek pembangunan.

Sementara, desa sangat tertinggal adalah desa yang memiliki kondisi paling memprihatinkan dan memerlukan perhatian serta intervensi khusus untuk meningkatkan kualitas hidup warganya.

Sehingga, IDM digunakan oleh pemerintah untuk menentukan prioritas pembangunan dan intervensi yang diperlukan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa.

“Dan alhamdulillah tahun 2024 (closing) Kabupaten Sambas menempatkan 189 desa mandiri dan 6 desa maju,” kata Bupati Sambas, Satono.

Menurut Bupati Satono, capaian IDM Kabupaten Sambas hingga bisa berada di peringkat atas se-Kalbar, berkat kerja keras semua stakeholder terkait dengan proses yang cukup panjang.

“Ini buah perjalan kerja keras kita semua, dari tahun 2016 sampai 2024,” ucapnya.

Ia berharap, data statistik Indeks Desa Membangun ini selaras dengan peningkatan ekonomi masyarakat yang semakin baik.  

“Semoga IDM berkorelasi positif dengan indeks kebahagiaan hidup,” pungkasnya.***


Penulis : Abdul Halikurrahman
Editor : Abdul Halikurrahman

Leave a comment