PNI Sampaikan Berbagai Persoalan yang Dihadapi Petani Sawit Mandiri ke BPDPKS

3 Maret 2024 09:29 WIB
Ilustrasi

JAKARTA, insidepontianak.com – Poetra Nusantara Institute atau PNI, sampaikan hasil kajian pendampingan petani sawit mandiri di Kabupaten Ketapang, Kalimantan Barat, kepada Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS).

Pemaparan hasil kajian itu disampaikan langsung oleh Executive Director PNI, Willy Lesmana Putra dalam pertemuan bersama Direksi BPDPKS, Selasa (16/1/2024).

Pertemuan tersebut berlangsung di kantor BPDPKS, Jalan Imam Bonjol, Menteng-Jakata Pusat. Willy pun menyampaikan berbagai persoalan yang dihadapi petani sawit mandiri.

Seperti, keluhan terpaksa menanam bibit sawit tidak bersertifikat. Alhasil, sawit tidak bisa berbuah maksimal, karena kualitas bibitnya kurang baik.

Selain itu, ada juga persoalan keterbatasan sarana prasarana dalam mengelola lahan. Keterbatasan ini menyebabkan hasil panen tak maksimal, dan perawatan kebun tak efisien.

Selanjutnya, yang paling krusial adalah, petani sawit mandiri masih kesulitan menjual tandan buah segar atau TBS ke pabrik kelapa sawit atau PKS karena akses yang sangat jauh.

“Sehingga mereka terpaksa menjual TBS-nya ke pengepul dengan harga yang jauh dari pasaran,” ucap Willy.

Karena itu, petani sawit mandiri sangat berharap adanya pabrik kelapa sawit berskala kecil atau pabrik mini yang berdiri di area kebun mereka.

Atas persoalan-persoalan itu, Willy memastikan, PNI siap melakukan pendampingan program-program untuk membantu petani sawit mandiri tersebut supaya bisa lebih sejahtera .

"Kami pun sudah melakukan pendataan secara lengkap atas lahan sawit mandiri seluas lebih kurang 3000-an hektare. Kita akan mendorong program peremajaan dan sarprasnya,” katanya.

Selanjutnya, PNI juga akan melaksanakan program seminar PNI bertajuk: Masa Depan Petani Sawit Mandiri di Indonesia.

Kegiatan seminar ini rencananya akan dihelat pada Februari 2024. Diharapakan pihak BPDPKS bisa berkontribusi ikut membedah berbagai persoalan dan tantangan yang dihadapi petani sawit mandiri.

“Hasil seminar nanti akan menghimpun masukan dan solusi dari stakeholder untuk kepentingan para petani sawit mandiri yang ada di Indonesia,” kata Willy.

Direksi BPDPKS, yang diwakili oleh Direktur Penyaluran Dana, Zaid Burhan Ibrahim mengapresiasi program pendampingan terhadap petani sawit mandiri yang dilakukan PNI.

"Setidaknya, pendampingan petani sawit mandiri dapat membantu para petani atau pekebun sawit mandiri menjadi lebih baik. Kita berterima kasih Pak Willy," ucap Burhan karib dia disapa.

Ia pun memastikan BPDPKS komitmen mendukung kegiatan-kegiatan PNI dalam melakukan pendampingan terhadap petani sawit mandiri. Termasuk siap mendukung pelaksanaan seminar tersebut.

"BPDPKS siap mendukung kegiatan PNI melalui program peremajaan sawit dan sarprasnya, asalkan mengikuti prosedur dan persyaratan yang ditentukan," ucapnya.

Adapun pertemuan antara pihak PNI dan BPKDKS tersebut berlangsung sekitar dua jam. Acara itu ditutup dengan penyerahan proposal dan pemberian cendera mata dari PNI kepada BPDPKS yang diterima oleh Direktur Penyaluran Dana BPDPKS.***


Penulis : admin
Editor :

Leave a comment

jom

Berita Populer

Seputar Kalbar