Kasus COVID-19 Meningkat, Dinkes Kalbar: Wajib Vaksinasi Bagi yang Belum!

25 November 2022 12:31 WIB
Ilustrasi

Insidepontianak.com – Pandemi COVID -19 masih merajalela di Indonesia bahkan hingga saat ini kasus Covid-19 terus meningkat.

Dilansir insidepontianak.com dari covid19.go.id situasi COVID -19 di Indonesia hingga Kamis, 24 November 2022 sudah ada 63.863 jiwa yang positif terpapar virus ini.

Adapun informasi mengenai kasus COVID -19 yang meningkat dengan kasus tertinggi yaitu pada daerah ibu kota DKI Jakarta dengan 3.018 kasus.

Baca Juga: Menko Airlangga Terpukau dengan Potensi Pariwisata Sungai Kapuas Pontianak

Bagaimana kondisi COVID -19 di Kalimantan Barat (Kalbar)?

Dari data tersebut, faktanya Kalbar sudah menyumbang 43 kasus COVID -19.

Ini terungkap melalui diskusi forum publik 'Apa Kabar Vaksinasi COVID -19 di Kalbar' yang dihadiri langsung Kepala Dinas Kesehatan Kalbar drg. Hary Agung Tjahyadi, M.Kes.

Hary Agung menjelaskan, Indonesia masih dalam pandemi dan masih ada proses penularan yang terjadi antara manusia.

Ketika ada varian atau sub varian baru dari COVID -19, akan membuat kasus ini menjadi meningkat hingga terjadi pelonjakan seperti sebelumnya ketika ada varian baru yaitu Omicron.

Pada Juni 2022 di Indonesia kembali dengan varian baru BA2,BA3,BA4 dan BA5 sehigga sejak bulan Juli hingga saat ini membuat COVID -19 turun dan naik.

“Namun,untuk di Kalimantan Barat saat ini jika dilihat dari penularan kasus masih dalam tingkat yang rendah," ujar Hary Agung.

Walaupun masih dalam level rendah, COVID -19 menjadi peringatan penting bagi masyarakat Indonesia untuk tetap menjaga kesehatan, menjalankan prokes atau protokol kesehatan, dan tentunya wajib vaksinasi dosis lengkap bagi yang belum melakukan.

Vaksinasi sangat penting bagi kekebalan tubuh yang tinggi untuk manusia dalam meminimalisir dampak dari virus COVID -19. Itulah sebabnya penting sekali vaksinasi bagi masyarakat yang sering berada diluar rumah ataupun yang sering bersosialisasi.

“Ketika kita tertular virus varian baru, tingkat keparahan kesakitan akan jauh lebih ringan dibandingkan yang belum mendapatkan dosis vaksin yang lengkap”, tegas Kepala Dinkes Kalbar ini.

Saat ini untuk subavarian baru COVID -19 yaitu XBB memiliki tingkat penularan cukup tinggi dan cepat. Hal ini memberikan kekhawatiran bagi para tenaga kesehatan, apakah subvarian baru ini memiliki tingkat kesakitan dan tingkat kematian tinggi atau tidak.

“Inilah yang menjadi perhatian khusus bahwa pentingnya kesadaran masyarakat untuk harus melakukan vaksinasi lengkap yaitu vaksin pertama (V1) dan vaksin kedua (V2) hingga vaksin booster untuk meningkatkan kekebalan dan memperpanjang kekebalan tubuh”, tegas Hary Agung pada forum ruang publik itu.

Sebaran vaksinasi juga menjadi tantangan bagi pemerintah Kalimantan Barat, khususnya vaksinasi kedua dan vaksinasi booster. Untuk saat ini vaksin kedua baru 65% dan belum mencapai target, sedangkan vaksinasi booster masih jauh dari target.

Baca Juga: Prediksi Pertandingan Inggris vs Amerika Serikat Piala Dunia 2022 di Qatar

“Kendala vaksinasi yang pertama adalah pemahaman masyarakat yang masih kurang tentang vaksinasi lengkap V1 dan V2), tantangan kedua adalah masyarakat lansia yang memiliki penyakit bawaan merasa tidak aman jika melakukan vaksin, dan tantangan yang ketiga adalah kelempok masyarakat yang memang tidak mau melakukan vaksin,” ujar Hary Agung.***


Penulis : admin
Editor :
Tags :

Leave a comment

jom

Berita Populer

Seputar Kalbar