Siasat Bakar Lemak Saat Ramadhan ala Ade Rai: Latihan Beban Sebelum Berbuka

3 Maret 2024 09:29 WIB
Ilustrasi
MEDAN, Insidepontianak.com - Binaragawan Ade Rai membagikan tips bagi fitness mania yang menjalakan puasa di Bulan Ramadhan. Yakni, siasat bakar lemak hingga otot tetap terjaga. Ada lima siasat bakar lemak yang dibicarakan Ade Rai. Dan kelima itu tanpa harus meninggalkan ibadah selama Ramadhan. Begitupun kelima siasat bakar lemak selama Ramadhan itu tentu tidak bisa disamaratakan. Menurut Ade Rai, ini tergantung kondisi masing-masing. Mengutip kanal YouTube, Dunia Ade Rai, Senin (10/4/2023), sang binaragawan tersebut menjelaskan ini tidak bermaksud untuk merusak ibadah. Pun, bisa dikatakan, siasatnya ini jarang dibahas. Ade Rai membagi siasatnya dalam lima tahap. Pertama, soal latihan sebelum berbuka. Durasinya bisa 30 menit, 45 menit, atau 60 menit. Ini tergantung dengan kondisi masing-masing. "Silahkan teman-teman beradaptasi saja antara 30 menit dulu, nanti setelah kuat baru tambah lagi. Nggak ada masalah. Setelah itu baru nanti teman-teman buka puasa," terang Ade Rai. Ini dilakukan karena ketika tidak masuk gula ke dalam tubuh, maka badan akan merespon dengan beradaptasi secara fisiologis, yakni mulai pelan-pelan menggunakan lemak sebagai tenaga. Lalu, latihan yang dilakukan bisa latihan beban dan kardio. Namun menurut Ade Rai, bagusnya latihan beban saja. Pasalnya, kardio bisa membuat seseorang lebih banyak berkeringat sedangkan puasa adalah kondisi tubuh membutuhkan cairan. "Jadi ini strategi yang tepat dengan melakukan olahraga sebelum buka puasa. Artinya ketika tidak terjadi kehadiran gula, badan akan menggunakan lemak sebagai sumber tenaga," kata Ade Rai. Setelah itu masuk ke siasat kedua, yakni saat berbuka. "Kurma lebih bagus dibanding sirup atau teh manis," cetusnya. Ya, Ade Rai memang memuji buah yang identik dengan Ramadhan itu. Katanya, buah tersebut adalah makanan yang lengkap. "Kita makan dia (kurma) tidak terlalu mengenyangkan, tapi di sisi lain dia memberikan tenaga kepada kita. Nah, pada saat ini, boleh gak kalau seandainya saya mau latihan beban lagi?" tanya Ade Rai. Jawabannya adalah boleh, tentunya setelah salat magrib. Namun, tidak harus terlalu lama. Setelah selesai latihan ringan tadi, barulah makan dengan makanan yang benar. Di sinilah masuk ke siasat ketiga yang disebut dengan siasat karbo. "Nah, yang jadi tantangan biasanya karbohidrat, bukan protein dan juga bukan lemak," kata Ade Rai. Maksudnya, ada kecenderungan untuk mengonsumsi karbohidrat lebih banyak. Contohnya nasi banyak, tapi lauknya sedikit. "Jadi, kalau boleh kita makan selama pukul enam (berbuka) hingga pukul 10 malam saja. Dan, selama itu kita hanya mengonsumsi karbohidrat maksimal 200 gram. Setelah itu istirahat," terangnya. Pun, idealnya karbohidrat yang dipilih yang kaya serat. "Akan membuat kecepatan gula masuk dalam darah menjadi lebih lambat sehingga potensi untuk disimpan di dalam sel lemak menjadi lebih berkurang gitu ya," kata Ade Rai lagi. Lalu siasat keempat disebutnya siasat over kompensasi. Maksudnya adalah hindarilah memakan secara berlebihan. Dengan kata lain, ketika puasa saat siang hari, maka malam adalah arena balas dendam. Bahkan, terkadang terus makan sejak buka hingga sahur dan kemudian tidur. "Kalau istilah yang saya sering katakan, kelaparan terbesar adalah kelaparan akan arti dan makna," tambahnya. Sesuatu yang boleh over kompensasi, menurut Ade Rai, sebenarnya adalah liquid atau cairan. Contohnya, banyak minum air putih. Untuk siasat terakhir adalah siasat sahur. Jika ada pandangan kalau sahur adalah momen untuk menimbun makanan di tubuh, tampaknya hal itu bisa dihindari. Apalgi ketika yang ditimbun adalah karbohidrat seperti nasi, roti, mie, dan sebagainya. Bagi yang ingin membakar lemak, maka sahur ideal cukup dengan mengonsumsi protein dan lemak. Tentu saja, dengan cairan seperti air putih. Telur bisa jadi pilihan menarik karena dia mengandung putih dan kuning, perbandingannya 1 banding 1. Untuk berapa butir yang dikonsumsi, Ade Rai membebaskannya. "Atau misalnya ayamnya saja atau ikannya saja, silahkan. Nggak ada masalah. Bagi anak-anak fitness mania juga nggak ada masalah sih, nggak kehilangan otot dan sebagainya," tegas Ade Rai. Ade Rai menjelaskan, selama proses puasa, badan akan merilis production of human yang berfungsi untuk menjaga otot. Tubuh menciptakan satu kecerdasan sendiri yakni mendaur ulang lagi sel yang tidak baik di badan. Didaur ulang untuk akhirnya dijadikan sebagai material untuk pembentukan atau perbaikan sel baru. "Semoga lima siasat ini tidak hanya meraih kebermanfaatan secara kesehatan tapi teman-teman juga bisa punya komposisi tubuh yang lebih baik dengan keadaan lemak yang lebih turun," pungkas Ade Rai.*** (Penulis: Adelina)
Penulis : admin
Editor :

Leave a comment

ikalsm

Berita Populer

Seputar Kalbar