Sate Memeng Medan, Berkuah Kacang Kasar dan Sudah Ada Sejak 1945: Bumbu Rempahnya Meresap ke Dalam Daging

3 Maret 2024 09:29 WIB
Ilustrasi
MEDAN, insidepontianak.com - Medan memiliki pilihan kuliner yang beragam. Salah satunya adalah Sate Memeng, yang sudah ada sejak 1945 dan memiliki kelebihan daging beraroma bumbu rempah. Sate Memeng bisa dikatakan sebagai warung legendaris di Medan. Setidaknya, sejak berdiri 1945, kedai ini tak pernah sepi pengunjung. Tidak seperti kebanyakan sate di Medan yang cenderung memakai saos pedas ala Minang, Sate Memeng ini mengandalkan kuah kacang. Menariknya, rasanya pun tak berubah dari 1945 hingga sekarang. Mengutip gotravelly.com, Senin (5/6/2023), Sate Memeng ini memang sudah terkenal sejak tahun 1945. Dulu warung sate ini dirintis oleh H Muhammad Saimin yang dikenal dengan panggilan Memeng. Itulah sebab kedai sate yang berada di Jalan Irian Barat, Kecamatan Medan Timur ini disebut sebagai Sate Memeng. Setelah H Muhammad Saimin, urusan meracik sate ini dilanjutkan oleh Zulkarnain. Ukuran daging pada setiap potongan di setiap tusukan sate cenderung lebih besar dibanding sate lainnya. Dan, di kedai ini yang menjadi andalan adalah daging sapi. Sate yang sudah dibakar dan matang ditaruh di atas potongan lontong yang disiram kuah kacang. Aroma dari satu porsi sate sapi itu sungguh gurih dan membuat siapa pun yang mencium aromanya tergoda untuk mencoba. Yang membuat sate ini berbeda dengan sate lainnya yaitu karena bumbu rempahnya yang meresap sampai ke dalam daging. Saat Sate Memeng ini dikunyah, maka yang muncul adalah rasa gurih dan sangat enak. Dan, sate sapi di sini dimasak dengan bumbu dulu baru kemudian ditusuk dan dibakar. Bumbunya manis pedas karena ada tambahan cabai, bawang, dan merica. Bumbu kacang yang ada di Sate Memeng dicincang kasar dengan kuah kecokelatan. Hal ini menimbulkan suara krenyes-krenyes dari cincangan kacang, terasa renyah dan gurih saat di makan. Satu porsi sate sapi di Sate Memeng dihargai mulai Rp20-an ribu dan berisi lima tusuk sate. Saking populernya dalam sehari Sate Memeng mampu menghabiskan 70 Kg daging lebih. Sate Memang juga menyajikan berbagai varian sate seperti warung lainnya, yakni sate daging kambing dan sate daging ayam. Namun, yang membedakannya adalah bumbu dengan cita rasa khas dan tekstur yang lembut. Selain itu, Sate Memeng juga menyediakan mie rebus Medan. Yakni mie dengan tauge, potongan kentang rebus, dan disiram kuah kental kecokelatan. Yang unik dari mie di sini justru rasa kuahnya yang sedikit manis, gurih dengan aroma bawang dan bumbu kari. Sebagai informasi, orang Medan banyak yang memakan mie rebus ini dengan lauk Sate Memeng. Gabungan dua menu itu ternyata menimbulkan sensasi rasa yang menarik. Dan, patut juga untuk dicoba. Jadi, begitulah sedikit informasi soal warung atau kedai atau tempat makan, Sate Memeng Medan. Sate yang sangat legendaris, selain rasanya yang enak, dia juga sudah hadir sejak 1945. Semoga bermanfaat. (Adelina). ***

Leave a comment