Kuntilanak Penjual Papeda di Pekalongan Viral di Sosmed, Lia Ungkap Alasan dan Dampak Setelah Sering Jadi Setan

3 Maret 2024 09:29 WIB
Ilustrasi
PROBOLINGGO, insidepontianak.com – Sosok kuntilanak penjual papeda di kawasan Pekalongan, Jawa Tengah ramai diperbincangan publik. Lia pun ungkap alasan memilih kostum hantu tersebut. Selain menyibak alasan Lia memilih kostum kuntilanak, penjual papeda di Pekalongan ini juga menceritakan dampak dari perilakunya yang kerap berubah menjadi hantu wanita. Sebelumnya, Lia merupakan penjual papeda di Pekalongan dengan dandanan yang nyentrik. Untuk menarik pelanggan, dirinya merias seluruh tubuh hingga mirip dengan sosok kuntilanak sambil menjajakan jualannya. Aksi nyentriknya ini pun tengah viral, banyak netizen yang memberikan komentar positif di akun Tiktok yang bernama @lia_keling. Mereka mengapresiasi ide cemerlang dan antimainstream itu. Pada akun Tiktoknya, Lia kerap membagikan aktifitasnya sebagai Kuntilanak sambil melayani pelanggannya yang kebanyakan anak kecil. Dia sendiri kerap nangkring di kawasan sekolah. Terlihat pula di dalam video viral tersebut, kuntilanak yang menjajakan papeda ini pun dikerubungi oleh pembeli. Bahkan, mereka rela mengantri untuk mencicipi masakan ringan itu. Dia pun bercerita, keputusannya menjadi sosok hantu wanita ini dimulai ketika Covid 19 melanda Indonesia. Barang jualannya tidak laku habis, akibat sekolahan libur. "Aku jualan papeda telur puyuh. Alasan jadi kunti karena dulu pas adanya COVID-19 jualan sepi yang tadinya jualannya di sekolahan ramai saat pandemi itu pada libur," ungkapnya. Adapun ide untuk mentransformasi ke sosok kuntilanak adalah karena keisengan. Ibu dengan dua anak ini penasaran akan reaksi anak kecil ketika berhadapan dengannya dalam bentuk hantu. "Karena pelangganku anak-anak sekolah. Iseng-iseng jadi kunti karena pingin nyobain gimana reaksi anak-anak kalau aku jualan beda dari pedagang yang lain," jelasnya. Rupanya, reaksi mereka bukannya ingin menjauhi wanita berusia 32 tahun tersebut. Malahan mereka tambah menyukai Lia ketika berdandan ala hantu. "Gak tahu kenapa dari anak kecil mereka menyukainya. Jujur aku bosen hampir 4 tahun aku jadi setan," terang penjual Papeda ini. Namun, meski mendapat tantangan tersendiri dan tengah merasa jemu. Kuntilanak di Pekalongan ini pun selalu merasa bersyukur. "Hidup itu disyukuri dijalani di nikmati. Insya Allah nikmat," tambahnya seraya merasa puas. Lia sendiri mulai berkeliling di pemukiman pedesaan di mulai pada pukul 17.00 WIB. Dia akan menjajakan papedanya dengan harga yang relatif murah, yaitu Rp 5 ribu. Selain dagangannya mulai diminati, rupanya dandanan setan itu memiliki dampak lain. Lia semakin menjadi pemberani, bahkan meski melewati area kuburan di tengah malam. "Kebetulan belakang rumah ada kuburan. Mungkin karena sudah biasa jadi kunti perasaan takut nggak terasa. Dari suami sendiri heran kok bisa sekarang jadi pemberani," katanya. Ketika dirinya viral di media sosial, keluarga wanita berusia dua tahun ini sendiri mendukungnya untuk berdandan seperti setan. Lia sempat mencoba untuk mengganti kostum. Sayangnya, para pelanggan tidak seramai ketika berdandan kuntilanak. Oleh sebab itu, dirinya tidak mau gonta-ganti gaya lagi. "Alhamdulillah dari ibu suami anak dan keluarga mendukung. Sekarang jadi setan rasanya biasa saja. Pernah ganti kostum bukan setan anak-anak nggak mau beli papedaku katanya nggak mau. Padahal anak-anak itu dulunya takut," pungkasnya. (Dzikrullah) ***

Leave a comment