Wisata Batu Belimbing Singkawang: Lepas Penat Sembari Nikmati Danau Berair Hitam
MEDAN, insidepontianak.com - Pesona Kalimantan Barat seperti tiada habis. Contohnya di Singkawang, ada destinasi wisata bernama Batu Belimbing yang andalkan danau berair hitam.
Batu Belimbing Singkawang ini, selain danau berair hitam, juga menawarkan pemandangan yang indah. Tempat wisata ini berlatar Gunung Poteng.
Meski danau berair hitam tidak boleh direnangi, namun Bukit Belimbing Singkawang memiliki panorama serta fasilitas wisata yang mumpuni.
Sebagai informasi, di belahan Indonesia lainnya juga ada destinasi wisata yang bernama sama. Yakni, Batu Belimbing, tepatnya di Toboali, Bangka Selatan.
Melansir jadesta.kemenparekraf.go.id dan turisian.com, Selasa (29/8/2023), dinamakan Batu Belimbing karena batu besar tersebut berbentuk mirip belimbing; berlekuk hingga mirip belimbing.
Batu Belimbing terletak di wilayah Kelurahan Nyarumkop Kecamatan Singkawang Timur. Kawasan yang terletak di jalan raya Singkawang–Bengkayang dengan jarak sekitar 10 km dari pusat Kota singkawang.
Waktu tempuh perjalanan dari pusat Kota Singkawang menuju kawasan Batu Belimbing kurang lebih 20–30 menit. Batu Belimbing merupakan wilayah perbukitan dengan hamparan perkebunan dan hutan yang masih alami, asri, dan indah.
Batu Belimbing berada di ketinggian sekitar 150 meter di atas permukaan laut dan meliputi area seluas kurang lebih 20 hektare. Menjadi tempat yang populer untuk melihat matahari terbit dan terbenam.
Saat matahari terbit, pengunjung dapat menyaksikan keindahan langit yang berubah dari warna oranye menjadi biru, sementara saat matahari terbenam, bisa menikmati panorama langit yang penuh warna.
Yang jelas, batu ini memiliki warna yang kontras antara lapisan putih dan hitam yang membentuk pola seperti belimbing. Karena bentuknya yang unik, wisata Batu Belimbing sering menjadi lokasi untuk pengambilan foto.
Dulu batu belimbing ini terletak di tengah-tengah hutan dan semak, sehingga cukup sulit jika pengunjung untuk melihat keunikan batu ini. Batu ini sempat diberi nama Batu Pulau karena bentuknya yang dianggap menyerupai sebuah pulau.
Tak hanya itu, batu ini juga sempat dijuluki Batu Bergantung karena batu ini seperti terapung di atas air. Kononya, batu ini dulunya tidak sebesar saat ini, namun batu ini lama-kelamaan tumbuh semakin besar.
Kemudian beberapa tahun lalu dibuat sebuah kolam yang menyerupai sebuah danau. Air danau yang hitam bukan karena keruh, tapi karena memang demikian, dan warnanya tersebut malah memberikan panorama alam tersendiri.
Nah, untuk menjaga kebersihan dan kealamian air danau pengunjung dilarang untuk mandi atau berenang di danau tersebut.
Ketika memasuki tempat wisata ini, Anda akan menemukan banyak batu yang tidak tertata dengan baik. Sehingga, Anda pun seakan berada di masa lampau.
Anda juga bisa untuk menemukan batu lain yang cukup besar. Namun bedanya, batu tersebut berada di daratan, sehingga Anda pun bisa melihatnya dengan jarak yang sangat dekat.
Selain pemandangan yang indah, di taman Anda juga dapat menjajal berbagai kegiatan rekreasi, seperti hiking, camping, dan piknik. Ada beberapa jalur yang mengarah ke berbagai bagian taman, termasuk air terjun dan gua.
Anda pun dapat menyaksikan flora dan fauna seperti beberapa spesies burung, kupu-kupu, dan monyet. Yang jelas, suasananya asri dan tenang, jauh dari keramaian kota. Sangat cocok buat healing dan refreshing melepas penat. (Adelina). ***
Penulis : admin
Editor :
Leave a comment