Sadari Pencegahan Dini, Harisson: 3,5 Persen dari Jumlah Populasi Membawa Sifat Thalassemia
KUBURAYA, insidepontianak.com - Thalasemia merupakan penyakit kelainan sel darah merah, yang dapat diturunkan secara genetik dari orang tua ke anak. Karena terjadi kerusakan sel darah merah, maka si penderita acapkali merasakan gejala kurang darah atau anemia.
Untuk itu Penjabat (Pj) Gubernur Kalimantan Barat, mengajak seluruh siswa - siswi menyadari bahaya dan upaya pencegahan dini penyakit Thalasemia. Salah satu strateginya, dengan memberikan pemahaman akan pentingnya jenis jenis penyakit tersebut.
"Hal itu, menyebabkan penyandang Thalasemia harus melakukan transfusi darah secara rutin seumur hidup. Selain itu, penderita Thalasemia juga harus mengonsumsi pil pengurang zat besi dalam darah," ungkap Pj. Gubernur Kalbar Harisson saat memberikan sambutan pada acara Pemeriksaan Hematologi Deteksi Dini Thalassemia Tahun 2023, bertempat di Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 1 Sungai Raya Kabupaten Kubu Raya, Rabu (27/9/2023).
Harisson menerangkan, berdasarkan penelitian bahwa 3,5 persen dari jumlah populasi merupakan pembawa sifat Thalassemia.
"Jadi dari 100 jumlah adik-adik SMA Negeri 1 Sungai Raya ini ada 3-5 orang yang membawa sifat dari Thalassemia. Nah, misalkan nanti kalian melanjutkan kuliah kemudian menikah dengan pacarnya yang penderita Thalassemia maka anaknya juga akan menderita Thalasemia," kata Harisson.
Bahkan ia menjelaskan, beberapa peneliti mengungkapkan di Indonesia ini setiap tahun sebanyak 2500 anak yang dilahirkan menderita Thalasemia Mayor.
Untuk di Provinsi Kalimantan Barat sendiri termasuk Provinsi penyandang Thalasemia terbanyak, lebih kurang dari 224 orang yang tersebar di seluruh Kabupaten / Kota dan 19 orang diantaranya telah meninggal dunia.
"Nah untuk itu, saya mengucapkan terima kasih kepada Ikatan Dokter Spesialis Patologi Klinik dan Kedokteran Laboratorium Indonesia dan IDI yang telah berupaya menyelenggarakan serta memfasilitasi acara ini agar pencegahan sejak dini melalui Skrining seperti ini dapat mewujudkan zero kelahiran Thalasemia Mayor di Kalbar," ujar Harisson.
Pada kesempatan yang sama, Ketua Penyelenggara Pemeriksaan Deteksi Dini Thalassemia dr. Wilma Sari Puspa, Sp. PK., menuturkan bahwa kegiatan ini merupakan kegiatan rutin tahunan sebagai bentuk pengabdian kepada masyarakat.
"Pada tahun ini kita mengambil tema Pemeriksaan Hematologi dan Penyuluhan Deteksi Dini Thalassemia. Adapun yang menjadi sasaran kita yakni kepada siswa dan siswi yang akan kita ambil sampel darahnya dan akan diskrining", ungkapnya.
"Alhamdulillah, pada hari ini kita bisa melaksanakan kegiatan ini dan ditahun ini kita mencoba membantu untuk melakukan pencegahan secara dini dengan melakukan Skrining kepada siswa dan siswi di SMA Negeri 1 Sungai Raya," jelasnya.
Iapun berterima kasih kepada seluruh pihak yang telah membantu dalam kegiatan ini terutama kepada pihak sekolah.
"Antusias anak-anak juga kita apresiasi. Awalnya kita hanya menargetkan 150 siswa, akan tetapi yang mengisi lembar pendaftaran sebanyak 196 siswa. Ini artinya mereka cukup semangat," tutur dr. Wilma S. Puspa.
Usai membuka acara tersebut, Pj. Gubernur Kalimantan Barat Harisson, bersama Ketua Tim Penggerak PKK Provinsi Kalimantan Barat Windy Prihastari, Sekda Kubu Raya, Ketua Tim Penggerak PKK Kab. Kubu Raya, Kadis Kesehatan Provinsi dan Kabupaten Kubu Raya, beserta seluruh jajaran meninjau lokasi Skrining dan memberikan semangat kepada siswa dan siswi tersebut. ***
Penulis : admin
Editor :
Leave a comment