Komisi X DPR RI Usul Sistem UN Berbasis Digital

JAKARTA, insidepopntianak.com – Komisi X DPR RI usulkan pelaksanaan ujian nasional (UN) berbasis digital.

Usulan ini disampaikan Wakil Ketua Komisi X DPR RI Lalu Hadrian Irfani. UN berbasis digital diyakini mampu memncegah kecurangan.

"Kami sudah sampaikan ke Mendikdasmen. Silakan laksanakan ujian nasional, tapi jangan pakai format lama atau cara manual," kata Lalu mengutip Antara.

Menurutnya, UN yang dilaksanakan dengan sistem manual rentan curang dan rumit. Karena masih menggunaka kertas yang harus dicetak lagi. 

Akibatnya, biaya menjadi mahal untuk membuat soal. Belum lagi tahapan distribusi soal ke seluruh penjuru Indonesia pasti memakan waktu.

Dalam pelaksanaan UN dengan sistem manual pengiriman soal juga harus dikawal secara ketat oleh pihak kepolisian, mulai dari percetakan, provinsi, kabupaten/kota, kecamatan, bahkan sampai tingkat sekolah.

"Makanya, kami minta jangan menggunakan sistem yang lama. Cara manual itu harus ditinggalkan," harapnya.

Kemendikdasmen diharap menyiapkan kebutuhan sarana dan prasarana digital secara matang, sebelum UN dilaksanakan. Kebutuhan itu mencakup komputer atau laptop, jaringan internet, dan server yang andal.  

"Jangan sampai persoalan yang pernah terjadi pada pelaksanaan asesmen nasional terulang dalam UN nanti," pesannya.

Legislator Dapil NTB II itu pun memberikan contoh pelaksanaan asesmen nasional di NTB yang kurang efektif. 

Hal itu, menurutnya, disebabkan karena sarana IT yang kurang memadai. Alat asesmen hanya tersedia di kota. Alat tersebut kemudian digunakan bergantian di tingkat kecamatan.

Alhasil, sekolah harus menunggu giliran penggunaan alat asesmen. Jelas hal tersebut membutuhkan waktu cukup lama. 

“Hal itu tidak boleh terjadi UN nanti. Sarana prasarana IT harus betul-betul dipersiapkan," ucapnya menngingatkan.***