UMKM “Keluarga Khatulistiwa” Pontianak Terus Dorong Penerapan Budaya K3

3 Maret 2024 09:29 WIB
Ilustrasi
PONTIANAK, insidepontianak.com - Lingkungan kerja yang aman dan nyaman menjadi kebutuhan bagi pelaku serta pemilik Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) Pontianak. Penerapan Kesehatan dan Keselamatan (K3) yang dilakukan bertujuan memberikan informasi kepada pelaku usaha UMKM, dalam upaya pencegahan yang bisa dilakukan untuk menghindari kecelakaan kerja. Adapun Usaha Mikro Kecil dan Menegah (UMKM) yang ada di Pontianak seperti usaha olahan berbagai macam keripik, yang diolah masih sangat sederhana menggunakan alat kompor dan kuali. Produk yang berkualitas dengan harga yang terjangkau tersebut, tentu tidak terlepas dari kualitas dan faktor lingkungan kerja yang aman serta nyaman untuk berkerja. Pentingnya penerapan budaya K3 untuk pelaku UMKM rumahan yang belum, memiliki standar mengenai keselamatan kerja yang baik. “Walaupun kita sudah berhati-hati dalam berkerja tapi tidak bisa dipungkiri sebagai pekerja merasa tidak aman dan akhirnya menyebabkan adanya kejadian tidak diharapkan dalam berkerja,” ungkap Agus Ramlan Ketua UMKM Pontianak, Selasa (1/8/2023). Untuk itu, lanjutnya, kondisi lain yang dirasakan oleh pekerja pada bagian produksi yaitu suhu ruang yang tinggi akibat dari mengoreng pada ruangan tertutup dalam proses produksi, juga dapat mengakibatkan resiko bahaya. “Sebagaimana diketahui kebakaran merupakan salah satu jenis kecelakaan kerja, dengan potensi bahaya tinggi. Sehingga diperlukan alat pemadam api ringan (APAR) beserta pelatihan penggunaanya untuk kedepan,” ujarnya. “Salah satu penyebab kecelakaan kerja tersebut, adalah kurangnya kesadaran dan pemahaman dalam penerapan K3,” tambahnya. Ia mengungkapkan pentinganya kesadaran dan penerapan K3 para pekerja dalam menggunakan alat pelindung diri dalam berkerja. Dimana penggunaan Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) itu hal yang penting untuk diterapkan dan dijadikan kebiasaan sehari-hari. “Penggunaan alat dan sarung tangan, pada proses pengemasan juga menjadi hal yang utama,” terangnya. Dalam proses produksi juga, apabila penggunaan alat yang tidak bersih akan mempengaruhi kualitas dan rasa dari keripik tersebut. "Dengan harapan dapat diterapkan saat melakukan proses produksi," ucapnya. (Evi)***
Penulis : admin
Editor :

Leave a comment

jom

Berita Populer

Seputar Kalbar