Cuaca Ekstrem, BPBD Kayong Utara Tetapkan Status Siaga Bencana Batingsor, Warga Diimbau Waspada!
KAYONG UTARA, insidepontianak.com - Hujan disertai angin kencang melanda wilayah Sukadana, Kabupaten Kayong Utara, Senin (9/1/2023) sore.
Cuaca ekstrem ini mesti diwaspadai. Karena itu, Kepala Pelaksana BPBD Kayong Utara, Rahadi mengimbau masyarakat berhati-hati beraktivitas di luar rumah.
Khususnya waga yang bepergian menggunakan sepeda motor atau mobil harus berhati-hati. Sebab angin kencang acap kali menumbangkan pohon di pinggir jalan.
Baca Juga: Bupati Sambas Satono Resmikan Pembangunan Kawasan Pedestarian dan Drainase di Kota Sambas
Menurut Rahadi, bila mengacu data BMKG, sepanjang Januari hingga Maret kondisi cuaca ekstrem masih terjadi di beberapa wilayah di Kalbar.
Di mana prakiraan cuaca, Januari sampai dengan Maret masih akan terjadi hujan dengan intensitas sedang hingga lebat dan diselingi dengan cuaca panas kemarau.
“Kalau melihat cuaca sebelumnya diakhir Desember 2022 hingga awal tahun baru 2023 cuaca memang mengarah ke kemarau, akan tetapi untuk minggu berikutnya hujan sudah turun kembali,"kata Rahadi, Senin (9/1/2023).
Baca Juga: Pemkab Sanggau Targetkan 50 Persen Jalan Mantap 2024, Jumadi: Apalah Arti Jika Infrastruktur Jelek
Lebih lanjut, Rahadi menyampaikan, BPBD Kayong Utara telah menetapkan status siaga bencana banjir, angin puting beliung dan tanah longsor atau Batingsor.
"Kita sudah menyusun draf SK Status Siaga Bencana Batingsor, yang selanjutnya akan ditetapkan pemerintah daerah, melihat kondisi perkembangan cuaca selanjutnya," ucapnya.
"Dalam hal ini masyarakat kita minta selalu waspada sesuai imbauan akan bahaya bencana batingsor pada setiap wilayah yang beresiko terhadap bencana tersebut," Imbaunya.
Baca Juga: Komisi III DPRD Kota Pontianak Siap Bahas Penguatan Pajak bersama BKD Januari 2023 Ini
Selanjutnya, dalam upaya keselamatan bagi penumpang pengguna moda transportasi sungai atau laut baik klotok maupun speedboat, agar dapat waspada dengan kondisi cuaca seperti ini.
"Harus melengkapi pelampung atau jaket keselamatan pada setiap angkutan air," pesannya.
Rahadi juga meminta kepada pengusaha angkutan untuk memperhatikan kuantitas atau jumlah penumpang atau barang, agar sesuai dengan jumlah yang diperuntukan pada setiap transportasi, agar tidak terjadi over kapasitas.***
Penulis : admin
Editor :
Leave a comment