Banjir Landa Kabupaten Kupang, Ratusan warga di Pariti Mengungsi
KUPANG, insidepontianak.com - Wakil Ketua DPRD Kabupaten Kupang Provinsi Nusa Tenggara Timur Johanis Masse menyebutkan 200 jiwa warga Desa Pariti Kecamatan Sulamu terpaksa mengungsi ke Kantor Klasis Sulamu setelah rumah warga setempat terendam banjir akibat meluapnya Sungai Biboko.
"Ada sekitar 200 warga yang harus mengungsi karena rumah mereka terendam air banjir setelah hujan lebat sejak Sabtu (24/12/2022) mengguyur daerah itu, sehingga terjadi luapan air banjir dari Sungai Biboko serta sejumlah kali di sekitar Pariti," kata Wakil Ketua DPRD Kabupaten Kupang Johanis Mase ketika dihubungi , Minggu.
Johanis Mase yang dihubungi saat itu sedang berada di lokasi banjir untuk ikut membantu warga melakukan evakuasi ke lokasi yang aman yaitu ke Kantor Klasis Sulamu.
Ia mengatakan lokasi pengungsian sementara bagi warga korban banjir itu sangat aman dari banjir sehingga 200 orang warga Desa Pariti diungsikan ke lokasi itu.
Baca Juga: Makassar Dilanda Banjir, Pemkot Siapkan Belasan Posko Pengungsian
Menurut dia dalam peristiwa banjir di Pariti tidak ada korban jiwa namun sejumlah perabotan rumah tangga milik warga terendam air banjir seperti lemari, tempat tidur maupun perabot rumah tangga lainnya.
"Sampai sejauh ini tidak ada korban jiwa dalam peristiwa itu," kata Johanis Mase.
Menurut dia para pengungsi masih bisa memenuhi kebutuhan konsumsi secara mandiri namun sejumlah pihak sudah memberikan bantuan tangap darurat sekalipun jumlahnya terbatas.
Dia mengatakan bantuan tanggap darurat itu berasal dari DPC PDIP Kabupaten Kupang, Pemerintah Kecamatan Sulamu dan Desa Pariti telah didistribusikan untuk para korban banjir yang mengungsi ke Kantor Klasis Sulamu.
"Kami berharap Pemerintah Kabupaten Kupang untuk bisa memberikan bantuan tanggap darurat bagi korban banjir karena saat ini hujan lebat masih terus mengguyur daerah itu sehingga kemungkinan masih terjadi banjir dan merendam rumah warga setempat," kata Johanis Mase.
Sementara itu Ketua RT 08/RW04 Desa Pariti Kain Oemano mengatakan hujan deras yang megyur Desa Pariwi sejak Sabtu (24/12/2022) malam mengakibatkan terjadi banjir yang merendam rumah warga akibat meluapnya air banjir dari sungai Biboko.
Banjir yang mengenangi rumah warga setinggi 70 cm itu sehingga warga mengungsi ke tempat yang aman dari luapan banjir.
Baca Juga: BMKG Bali Kembali Ingatkan Dampak Cuaca Ekstrem Jelang Akhir Tahun
Penulis : admin
Editor :
Leave a comment