Bulan Jadi Merah Momen Gerhana Bulan Total? Bagini Penjelasan NASA

7 November 2022 19:36 WIB
Ilustrasi

JAKARTA, insidepontianak - Gerhana Bulan Total terakhir tahun ini akan terjadi pada 8 November.

Gerhana Bulan terjadi ketika matahari, bumi, dan bulan berada dalam satu garis lurus dan bayangan bumi jatuh ke bulan.

Menurut Badan Antariksa Amerika atau NASA, Gerhana Bulan Total berikutnya akan terjadi tiga tahun kemudian, pada 14 Maret 2025.

Namun, dunia akan terus menyaksikan Gerhana Bulan Total secara parsial selama waktu itu.

Baca Juga: Cara Ambil Gambar Gerhana Bulan Total Kualitas HD, Mirip Observatorium Lowell dan Proyek Teleskop Virtual

Badan tersebut juga mengatakan bahwa selama gerhana total, seluruh bulan berada di bagian tergelap bayangan bumi, yang dikenal sebagai umbra.

Saat bulan berada di dalam umbra, ia akan berubah warna menjadi kemerahan. Gerhana bulan terkadang disebut "Blood Moons" karena fenomena ini.

Hamburan Rayleigh adalah fenomena yang menyebabkan Bulan berubah warna menjadi merah.

"Fenomena yang sama yang membuat langit kita biru dan matahari terbenam kita menjadi merah menyebabkan bulan menjadi merah selama gerhana bulan,” tulis NASA pada situs webnya.

Ini disebut hamburan Rayleigh. Cahaya bergerak dalam gelombang, dan warna cahaya yang berbeda memiliki sifat fisik yang berbeda.

Cahaya biru memiliki panjang gelombang yang lebih pendek dan lebih mudah dihamburkan oleh partikel di atmosfer bumi daripada cahaya merah, yang memiliki panjang gelombang lebih panjang.

Baca Juga: Gerhana Bulan Total Pristiwa Global, Amerika Utara, Pasifik, dan Asia Timur! Cek Jadwalnya di Sini

Ia menambahkan bahwa cahaya merah bergerak langsung melalui atmosfer. Seluruh langit diterangi oleh cahaya biru ketika matahari berada di atas kepala.

Namun, saat matahari terbenam, cahaya merah harus menempuh jarak yang lebih jauh sebelum mencapai pandangan kita.

Dilasir dari laman Nasa,”Saat gerhana bulan, bulan menjadi merah karena satu-satunya sinar matahari yang mencapai bulan melewati atmosfer bumi. lanjut NASA di situs webnya.

Semakin banyak debu atau awan pada atmosfer bumi saat gerhana, semakin merah bulan yang akan muncul. Seolah-olah semua matahari terbit dan terbenam di dunia diproyeksikan ke bulan.***

Tags :

Leave a comment