Pengamat Minta Kapolda Kalbar Evaluasi Distribusi Senjata Api, Satlantas Cukup Pakai Pluit
PONTIANAK, insidepontianak.com - Pengamat Hukum Universitas Panca Bhakti Pontianak, Herman Hofi Munawar menyayangkan insiden peluru nyasar anggota Satlantas Polresta Pontianak yang menyebabkan seorang pengendara mobil X-Trail bernama Suwandi tertembak dan tewas.
Herman Hofi Munawar mengkritik kebijakan memberi senjata api kepada anggota Satuan Lalu Lintas. Kebijakan ini dianggap sudah sangat berlebihan.
Baca Juga: Penting! Ini Peran Ayah saat Pemberian Air Susu Ibu (ASI) Secara Eksklusif, Bisa Cegah Stunting
"Inikan berlebihan, anggota Lantas
tidak perlu dibekali senjata api, cukup pluit saja," kata Herman Hofi Munawar kepada Insidepontianak.com, Kamis (3/11/2022).
Herman mendesak pendistribusian senjata api pada aparat kepolisiaan ditinjau kembali. Tujuannya agar sesuai peruntukanya.
"Yang esensi dan penting tentu harus diberikan. Kalau sebatas lantas saya anggap sudah berlebihan, orang demo saja tak boleh bawa senjata," terangnya.
Di sisi lain pengunaan senjata api tersebut juga melanggar aturan karena membersihkan senpi di sembarang tempat.
Baca Juga: Wajib Tahu, Berikut 5 Manfaat Buah Kedondong Bagi Kesehatan
"Ke depan perlu ada evaluasi peruntukkan senjata api sesuai peruntukkannya. Kalau tidak perlu ngapain," ungkapnya.
Karenanya, Herman meminta agar pihak yang mengizinkan pengunaan senjata api harus diberi teguran administrasi dan dilakukan sidang etik.
Baca Juga: Kasus Tragedi Kanjuruhan, Komnas HAM: PSSI Langgar Regulasinya dan Tidak Jelaskan ke Polri
Sementara itu, untuk pemilik senjata, kata dia, tetap harus diproses hukum karena kelalaianya yang menyebabkan korban meninggal.
Herman mengapresiasi, sikap cepat dan tanggap Kapolda. Menurutnya, ini langkah yang cepat dan menenangkan masyarakat.
"Kita apresiasi itu.Tapi kita pesan untuk di evaluasi kembali distribusi senjata kepada aparat agar mengacu pada SOP," pungkasnya .***
Penulis : admin
Editor :
Leave a comment