Agar KTT G20 Belangsung Lancar, Kapolri Listyo Sigit Minta Dukungan Ulama Banten
PONTIANAK, insidepontianak.com - Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menemui sejumlah ulama Banten seperti Abuya Muhtadi dan Matin Syarqowi di Ponpes Al-Fathaniyah di Kota Serang, Banten.
Dalam pertemuan tersebut, salah satunya Sigit meminta dukungan dan peran ulama agar penyelenggaraan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 berlangsung aman dan lancar.
Sigit menyampaikan apabila perhelatan KTT G20 berjalan baik, tentunya akan menghasilkan keputusan besar yang bahkan bisa merubah konstelasi dunia, termasuk perang antara Rusia dan Ukraina.
"Atau paling tidak ada kebijakan baru untuk menghadapi situasi krisis yang ada kalau ini bisa kita laksanakan maka Indonesia menjadi negara yang bisa merubah situasi dan atmosfer dunia dari yang tadinya krisis jadi lebih baik," ungkap Sigit, Rabu (2/11/2022).
"Kita doakan bapak presiden kita, itu adalah PR kita bersama, tantangan kita, kalau ini berhasil ini keberhasilan kita bersama," sambungnya.
Baca Juga: Kasus Peluru Polisi Nyasar Tewaskan Pengendara, Pengamat Dorong Uji Forensik Agar Terang Benderang
Selain itu, Sigit menyinggung soal tahun politik 2024. Dia mengingatkan hoax yang bisa memecah belah masyarakat harus dihindari. Menurut dia, persatuan dan kesatuan harus tetap dijaga.
"Siapa pun yang kita pilih yang namanya persatuan dan kesatuan harus kita jaga. Nggak usah berantem, karena setelah itu calon pimpinan nasional tersebut harus bisa bekerja dengan baik. Itu terjadi kalau rakyatnya menjaga persatuan dan kesatuan," jelasnya.
Pada kesempatan yang sama, Sigit juga meminta bantuan kepada para ulama di Banten agar membantu menjaga umat dan terus menjadi elemen yang selalu menguatkan persatuan dan kesatuan.
Terakhir, Sigit mengatakan bahwa institusi Polri saat ini memang sedang diuji karena diterpa berbagai masalah. Ia meminta siapa pun di Banten bisa mengingatkan jika ada oknum polisi nakal. Kapolri menegaskan tidak ragu memangkas jumlah polisi yang merusak citra.
"Jadi kalau belok-belok diingatkan, dipentung juga boleh. Jadi kalau kita juga agak belok-belok diingetin, ini buat kebaikan kita agar jadi institusi Polri yang jadi harapan masyarakat," pungkasnya.
Baca Juga: Kasus Tragedi Kanjuruhan, Komnas HAM: PSSI Langgar Regulasinya dan Tidak Jelaskan ke Polri
Penulis : admin
Editor :
Leave a comment