Gerakan Kebaya Goes to Unesco, Dian Sastrowardoyo Ajak Perempuan Indonesia Ramai-ramai Unggah Foto Berkebaya
JAKARTA, insidepontianak.com - Gerakan Kebaya Goes to Unesco telah menggaung sejak lama. Aktris Dian Sastrowardoyo satu di antaranya.
Aktris Dian Sastrowardoyo dianggap paling konsisten mengenakan kebaya dalam acara formil dan non formil. Gerakan Kebaya Goes to Unesco pun ia gaungkan.
Sebagai langkah konkret melakukan Gerakan Kebaya Goes to Unesco, Dian Sastrowardoyo juga aktif membagikan potret dirinya dalam balutan kebaya di laman Instagramnya.
Dalam banyak kesempatan, Dian Sastrowardoyo juga sering mengajak seluruh perempuan Indonesia untuk melakukan gerakan Gerakan Kebaya Goes to Unesco.
Gerakan ini merupakan bagian mengenakan kebaya agar pengajuan kebaya sebagai warisan budaya tak benda segera ditetapkan oleh Unesco.
"Aku mengajak kalian semua, para perempuan Indonesia untuk berpartisipasi dalam pengajuan kebaya agar ditetapkan sebagai warisan budaya tak benda dunia oleh Unesco, melalui gerakan Gerakan Kebaya Goes to Unesco," katanya, melansir YT Fix Nusantara, Jumat (28/10/20220.
Adapun langkah-langkah untuk melakukan gerakan ini dijelaskan Dian, sangat mudah caranya.
"Caranya gampang banget, kita tinggal berfoto dengan kebaya kita masing-masing, lalu unggah di website tradisikebaya.id," terang Dian.
Gerakan kebaya sendiri sudah dimulai sejak 9 Agustus 2022 dan berakhir pada 9 Desember 2022.
Tak hanya aktif mengajak gerakan berkebaya, bintang Ada Apa dengan Cinta ini beberapa kali memberikan trik dan tips mengenakan kebaya agar tampak fashionable.
Bahkan Dian menyebut kebaya sebagai outfit wajib kick off meeting 2022 versi dirinya.
Baca Juga: PBI Dorong Kebaya Masuk Warisan Budaya Tak Benda UNESCO
"Outfit wajib kick off meeting 2022. Mari kita asosiasikan kebaya dengan segala sesuatu yang berbau profesionalitas dan integritas," tulisnya melansir laman instragramnya, Jumat (28/10/2022).
Dia menggunggah foto mengenakan kebaya putih dengan selendang berwarna merah marun.
Pada unggahan pada 18 Juli 2022 itu, Dian juga menegaskan, kebaya bukan hanya seragam kondangan. Bukan juga sesuatu yang bersifat ornamental atau pajangan semata.
"Ini diri kita. Dengan segala kandungan pemahaman tentang asal usul diri kita, berikut segala imajinasi kolektif tentang kemana arah yang kita tuju, sekarang, bukan masa lalu," tambah Dian Sastrowardoyo.
Diketahui kebaya sebagai warisan busana nusantara telah ada sejak ratusan tahun.
Setidaknya ada empat model kebaya dikenal oleh masyarakat Indonesia, yakni kebaya model Kartini, kebaya model Kutabaru, kebaya model Kranceng, dan kebaya model Noni.
Gerakan kebaya ini diharapkan membuat masyarakat semakin cinta dengan kebaya. Selain membawa ke UNESCO sebagai warisan dunia, gerakan ini juga menghidupkan berbagai sektor terutama di bidang ekonomi.
Penulis : admin
Editor :
Leave a comment