Waspada Penyakit GGA, Dinkes Sanggau Tarik Obat Sirup Anak Mengandung Etilen Glikol

28 Oktober 2022 11:44 WIB
Ilustrasi

SANGGAU, insidepontianak.com - Dinas Kesehatan Sanggau mengklaim, sudah menarik semua jenis obat sirup anak mengandung Etilen Glikol yang beredar di apotek-apotek.

Obat sirup anak yang mengandung Etilen Glikol disebut menjadi pemicu penyakit gagal ginjal akut progresif atipikal yang kini marak menyerang anak-anak.

Baca Juga: Kejati Kalbar Tangkap Buron Kasus Pengadaan Petugas Pengamanan di Lingkungan DPRD Pontianak

Bahkan Kementerian Kesehatan melaporkan sudah 269 anak di berbagai wilayah Indonesia terdiagnosis mengidap penyakit gagal ginjal akut progresif atipikal, dan 257 anak meninggal, dilansir dari Kompas.com

Sementara di Kalbar, juga ditemukan satu kasus suspek gagal ginjal akut progresif atipikal diderita anak delapan tahun asal Kota Singkawang, sebagaimana dilaporkan Dinas Kesehatan Provinsi Kalbar, Kamis (27/10/202).

Baca Juga: Tes IQ: Hanya si Jenius yang Bisa Melihat Unta! Jika Kamu Memiliki Mata Elang, Kamu Dapat Menemukannya!

Kepala Dinas Kesehatan Sanggau Ginting Kepasa menyebut, penarikan obat sirup yang mengandung Etilen Glikol dilakukan berdasarkan surat edaran Badan Pengawas Obat dan Makanan atau BPOM.

"Jadi kami melaksanakan seluruh kebijakan yang dikeluarkan oleh pusat termasuk bagaimana perkembangannya," kata Ginting Kepasa.

Selain itu, Ginting Kepasa juga menegaskan pihaknya sudah mengeluarkan surat edaran ke seluruh layanan kesehatan untuk tidak menggunakan obat sirup anak yang belum direkomendasikan BPOM.

Baca Juga: Redmi Note 12 Resmi Diluncurkan! Cek Harga disini, Spesifikasi dan Desain Lebih Menarik

"Diintruksikan jangan dipakai dulu, berarti belum ditarik ya, tapi jangan dipakai dulu maka kami juga mengikuti bahwa jangan dipakai dulu," katanya.

Selanjutnya, Ginting Kepasa menyampaikan, pihaknya sangat mengatensi penyakit gagal ginjal akut progresif atipikal yang kini sedang marak.

Sebab, penyakit gagal ginjal akut progrsif atipikal fatalitasnya sangat tinggi. Bahkan, 50 persen lebih dilaporkan penderitanya meninggal dunia dengan cepat.

Di Sanggau sendiri, Ginting memastikan belum ditemukan kasus suspek gagal ginjal akut progresif atipikal.

"Belum ada dilaporkan," ujarnya.

Meski begitu, Ginting mengimbau semua pihak tetap waspada. Terutama bagi orang tua. Anak yang demam jangan diberi obat sembarangan. Sebaiknya konsultasikan ke dokter.

"Jadi lebih baik kita berhati-hati," pesannya.***

Tags :

Leave a comment