Berikut Tata Cara Niat Puasa Bulan Ramadhan: Setiap Malam vs Sekali, Mana yang Lebih Utama?
PROBOLINGGO, Insidepontianak.com – Mengawali puasa wajib Ramadhan haruslah dibuka terlebih dahulu dengan niat. Namun, sering kali terjadi perbedaan pendapat antara keutamaan niat setiap malam atau sekali saja.
Pada dasarnya, perbedaan antara niat sekali atau setiap malam saat hendak melakukan ibadah puasa pada bulan Ramadhan terjadi karena madzhab fiqih yang diikuti.
Seperti diketahui, mayoritas pemeluk Islam di Indonesia terdiri dari banyak madzhab. Sebab itulah, kenapa terjadi perbedaan pendapat mengenai tata cara niat puasa di bulan Ramadhan.
Meski terlihat tidak seragam mengenai pendapat niat puasa Ramadhan, perbedaan ini haruslah disikapi dengan bijak melalui tenggang rasa.
Meski keduanya terlihat berbeda, baik niat sekali atau setiap malam untuk melaksanakan ibadah puasa Ramadhan sama benarnya.
Para ulama' salaf sendiri saling menghormati perbedaan mengenai niat puasa Ramadhan tersebut.
Dalam karya terkenalnya, Nihāyatu az-Zain, Syaikh Nawawi al-Banteni mengungkapkan bahwa niat puasa Ramadhan harus dimaksudkan di setiap malam.
و فرضه اي أركان الصوم إثنان الأول نية ليلا لكل يوم و محلها القلب
Bila diterjemahkan ke pada bahasa Indonesia kurang lebih demikian "adapun kewajiban berpuasa, maksudnya rukun-rukun puasa, yakni dua. Pertama, berniat pada waktu malam, disetiap harinya. Adapun tempat niat adalah hati," dinuqil dari redaksi kitab Nihāyatu az-Zain, Kamis (23/3).
Meski Syaikh Nawawi al-Banteni penganut madzhab Syafi'iah, beliau juga menganjurkan Islam untuk mengikuti tata cara niat puasa Ramadhan menurut ajaran Malikiyah.
و يسن في أول الشهر أن ينوي صوم جميعه و ذلك بغني عن تجديدها في كل ليلة عند الإمام مالك
Dalam pengertian bahasa Indonesia, kurang lebih demikian "dan disunnahkan berniat puasa Ramadhan sekaligus (satu bulan) di awal bulan. Hal itu cukup memperbarui (niat) saja di setiap malam, menurut pendapat Imam Malik,"
Kedua pendapat ini sering kali menjadi rujukan kaum Mulsimin di Indonesia, tujuannya tidak lain agar berjaga-jaga bila suatu waktu lupa.
Sebab, bila seseorang sedang lalai atau tidak membaca niat karena lupa, puasanya tidak sah dan wajib menahan lapar untuk menghormati bulan Ramadhan.
Adapun lafal niat puasa Ramadhan sebulan penuh dengan maksud mengikuti pandangan Imam Malik, berikut bunyinya:
نَوَيْتُ صَوْمَ جَمِيْعِ شَهْرِ رَمَضَانِ هَذِهِ السَّنَةِ تَقْلِيْدًا لِإِْ مَامِ مَالِكٍ فَرْضًا لِلّهِ تَعَالَى
Artinya: "Saya niat berpuasa seluruh bulan Ramadhan di tahun ini dengan mengikuti Imam Malik, wajib karena Allah yang Maha Luhur,".
Itulah pembahasan mengenai niat ibadah puasa di bulan Ramadhan. Semoga bisa menjawab kebimbanganmu ya! ***
(Penulis: Dzikrullah)
Penulis : admin
Editor :
Penulis : admin
Editor :
Leave a comment