Batalkah Puasa Ramadhan Seseorang Bila Keluar Sperma Meski Tanpa Maksud Ejakulasi?

3 Maret 2024 09:29 WIB
Ilustrasi
PROBOLINGGO, Insidepontianak.com – Ketika sudah menjelang waktu subuh pada bulan Ramadhan, pemeluk agam Islam wajib juga menahan hawa nafsunya termasuk larangan ejakulasi. Sayangnya, pada setiap anggota badan per individu mempunyai perbedaan termasuk dalam kategori ejakulasi. Lantas, apa bila sesorang keluar sperma di siang hari Ramadhan dapat membatalkan ibadah puasa? Sebelum menjawabnya, duperlukan untuk mengetahui konteks dengan analisa peristiwa. Mungkinkah keluarnya sperma secara tidak sengaja, atau dengan niat orgasme ketika menjalankan ibadah puasa Ramadhan? Bila sesorang dengan sengaja berharap ejakulasi baik melalui hubungan badan atau melakukan onani di siang hari Ramadhan, bisa dipastikan bahwa puasanya batal. و يفطر عامدا علم مختار بجماع و استمناء "Dan batal (puasanya) sesorang yang dengan segaja, tahu (akan keharamannya), bebas memilih (tanpa unsur paksaan) sebab berhubungan initim dan onani," Jelas Syaikh Abdul Azil Al-Malibari, dinuqil dari kitab Qurratu al-'Aini Bi Muhimmāti ad-Dīn, Sabtu (25/3). Mengomentari pendapatnya, Syaikh Nawawi Al-Bnatani kemudian menjabarkan perihal keluar mani karena murni menginginkan ejakulasi atau hanya kepuasan semata. و المراد بالشهوة أن يقصد مجرد اللذة من غير أن يقصد خروج المني و إلا كان استمناء وهو مفطر مطلقا كما مر "Adapun yang dimaksud dengan syahwat adalah berniat mencari keenakan tanpa bertujuan ejakulasi, jikalau tidak maka hal ini dianggap Istimnâi dan dapat membatalkan puasa secara mutlak sebagaimana telah dijelaskan," ungkap ulama asal Banten, dikutip dari kitan Nihāyatu az-Zain, Sabtu (25/3). Hal ini menandaskan bahwa mencium pasangan nikah ketika sedang menjalankan ibadah puasa Ramadhan tidak membatalkan puasa, selama hal itu bukan bertujuan untuk ejakulasi. Lebih lanjut, Syaikh Nawawi juga mengecualikan dengan memikirkan hal erotis atau memandang lawan jenis dengan penuh syahwat. وخرج بالمباشرة النظر و الفكر فلو نظر او تفكر فأمنى فلا فطر ما لم يكن من عادته الإنزال و إلا أفطر "Dan terkecuali dengan sentuhan, yaitu memandang dan memikirkan (hal erotis). Seandainya seseorang melihat dan memikirkan hal erotis, kemudian ejakulasi maka puasanya tidak batal. Selama ejakulasi dini tersebut bukanlah menjadi kebiasaannya, jika tidak maka puasanya seketika batal," didapat melalui kitan Nihāyatu az-Zain, Sabtu (25/3). Meski tedapat keringanan, alangkah lebih baiknya ketika sedang berpuasa Ramadhan menjauhi hal-hal yang berbau nafsu. Hal terakhir bagi seorang laki-laki yakni mimpi basah, apabila hal ini terjadi di siang hari Ramadhan maka puasanya tidak batal meski spermanya telah keluar. *** Sumber: Qurratu al-'Aini dan Nihāyatu az-Zain. (Penulis: Dzikrullah)
Penulis : admin
Editor :

Leave a comment

jom

Berita Populer

Seputar Kalbar