Awas Keracunan Makanan Basi, Ini Langkah Penanganan Awalnya

3 Maret 2024 09:29 WIB
Ilustrasi
MEDAN, Insidepontianak.com - Ada kalanya, dengan segala alasan masing-masing, seseorang memakan makanan basi. Tentu saja ini bisa menyebabkan keracunan. Nah, apa yang harus dilakukan? Sebagai informasi, keracunan makanan basi dapat disebabkan oleh makan-makanan yang terkontaminasi. Hal Ini karena ketika menyimpan makanan kemungkinan terdapat bakteri yang tumbuh sehingga dapat menghancurkan makanan. Gejala dari keracunan makanan basi adalah perut kembung, mual dan muntah serta diare. Ketika sedang mengalami hal itu, maka diperlukan penanganan secara tepat agar tidak menimbulkan bahaya bagi kesehatan. Dengan kata lain, mengutip yankes.kemenkes.go.id, Selasa (16/5/2023), jika makanan basi dimakan dan masuk ke saluran pencernaan maka tubuh bisa terkena bakteri E Coli, salmonella, botox, campylobacter, dan listeria. Nah, terdapat beberapa langkah penanganan awal ketika mengalami keracunan akibat makanan basi, antara lain: 1. Cukupi kebutuhan cairan tubuh Diare dan muntah akibat dari keracunan makanan bisa menyebabkan tubuh kehilangan banyak cairan. Anda perlu mengembalikan cairan yang hilang ini dengan minum lebih banyak air untuk mencegah dehidrasi. Selain minum air putih, minumlah minuman elektrolit atau sup hangat untuk mengembalikan cairan dan elektrolit tubuh. Minumlah secara perlahan agar tidak mual. 2. Konsumsi makanan yang tepat Ketika gejala keracunan muncul, disarankan untuk tidak memakan makanan apapun selama beberapa jam. Setelah merasa nyaman, cobalah makan makanan yang mudah dicerna seperti makanan yang rendah lemak, rendah serat, dan tanpa banyak rasa tambahan. Beberapa contoh makanan tersebut adalah bubur, kentang, pisang, dan madu. Hindari makanan pedas dan berminyak serta makanan dan minuman asam karena dapat memperburuk gejala. Hindari juga minuman yang mengandung alkohol, kafein, atau susu. 3. Hindari konsumsi obat tanpa resep dokter Diare dan muntah pada keracunan makanan adalah proses alami tubuh mengeluarkan racun dari saluran pencernaan. Pada saat mengalami keracunan makanan sebaiknya hindari obat antidiare seperti loperamide. Hal itu karena mengonsumsi obat diare sebenarnya dapat memperparah gejala keracunan. Selain itu gejala diare akibat keracunan makanan tidak selalu memerlukan pengobatan dengan antibiotik. Ini karena antibiotik tidak mengobati keracunan makanan yang disebabkan oleh virus atau parasit. 4. Konsumsi jahe Untuk meredakan mual dan sakit perut, cobalah minum air jahe. Air jahe memiliki efek menenangkan untuk saluran pencernaan. Selain jahe, keracunan makanan juga bisa diatasi dengan mengonsumsi makanan yang mengandung probiotik seperti yoghurt. 5. Cukupi Waktu Istirahat Ketika keracunan makanan, beristirahatlah yang cukup agar sistem kekebalan tubuh terjaga dengan baik. Sistem kekebalan tubuh sangat diperlukan untuk melawan bakteri penyebab keracunan. Selain itu gejala keracunan makanan juga membuat tubuh terasa lemas sehingga perlu banyak istirahat untuk memulihkan energi. Demikianlah lima langkah awal ketika terjadi serangan akibat keracunan makanan basi. Yang jelas, agar tidak keracunan, ada baiknya dicek lebih dulu sebelum dikonsumsi, makanan itu masih layak atau tidak. (Adelina) ***

Leave a comment