Korban Dugaan Pelecehan Finalis Miss Universe Indonesia 2023 Bertambah 7, Total Ada 10 Korban yang Melapor ke Polda Metro Jaya

3 Maret 2024 09:29 WIB
Ilustrasi
MEDAN, insidepontianak.com - Korban dugaan pelecehan di perhelatan Miss Universe Indonesia 2023 bertambah lagi, setelah sebelumnya ada 3 finalis yang mengaku dilecehkan, kini sebanyak 7 finalis lain melaporkan kejadian itu ke Polda Metro Jaya, pada Senin, 14 Agustus 2023. Didampingi kuasa hukum Mellisa Anggraini, 4 finalis Miss Universe Indonesia melaporkan kejadian dugaan pelecehan yang terjadi saat body checking pada 1 Agustus 2023. Total sudah ada sebanyak 10 finalis yang mengakui adanya dugaan pelecehan tersebut. Mellisa Anggraini dalam jumpa pers mengakui sampai saat ini selain 10 finalis Miss Universe Indonesia 2023 yang menjadi korban dugaan pelecehan, ada juga 2 orang saksi yang membenarkan kejadian itu. "Ya Alhamdulillah hari ini sudah diperiksa, total ada 7 korban yang memberi keterangan beserta 2 orang saksi," kata Mellisa Anggraini di hadapan awak media, dilansir dari YouTube Berita Indonesia Link, Selasa (15/8/2023). Diungkapkan Mellisa, dalam waktu dekat pihak Polda Metro jaya akan memanggil terlapor untuk meminta keterangan atas apa yang dilaporkan para korban. Mellisa juga menuturkan korban menyampaikan apa yang terjadi pada tanggal 1 Agustus 2023 dalam proses karantina Miss Universe Indonesia 2023. Disebutkannya ada beberapa perbedaan dari keterangan masing-masing korban tentang bagaimana dugaan pelecehan itu terjadi pada mereka. "Jadi ada yang diambil fotonya, ada yang dibentak, ada yang merasa terintimidasi. Jadi hal itu sudah mereka sampaikan secara rinci kepada pihak polisi," bilang Mellisa. Para korban yang melaporkan dugaan pelecehan saat body checking karantina Miss Universe Indonesia ini berasal dari berbagai daerah. Ada yang dari Jakarta, Bali, Jawa Barat, dan Jawa Timur. Masing-masing memperlihatkan buktinya, dan semuanya telah tersampaikan kepada pihak Polda. "Salah satu buktinya adalah, bahwa rundown itu diberikan ke seluruh finalis, rundown yang berisi mengenaik keseluruhan agenda dari hari pertama sampai terakhir, namun rundown itu juga terus diupdate setiap harinya. Nah saat tanggal 1 Agustus itu juga diberikan rundown, namun tidak tertera jadwal yang menyebutkan akan ada body checking pada hari itu," beber Mellisa. Diungkapkan Mellisa juga, ada satu fakta yang terungkap, bahwa sebenarnya siapa-siapa saja yang bertanggung jawab dalam penyelenggaraan body checking tersebut. Pasalnya berdasarkan keterangan korban, saat body checking berlangsung ada petinggi di Miss Universe Indonesia itu yang hilir mudik ke ball room berlangsungnya body checking itu. Namun begitupun Mellisa menerangkan bahwa proses hukum ini masih terus berjalan, nantinya juga keterangan korban akan disesuaikan dengan keterangan terlapor, saksi dan pihak lainnya yang terlibat dalam koridor perhelatan Miss Universe Indonesia. Oleh sebab itu Mellisa berharap pihak Polda segera menelusuri kasus ini, untuk mendapatkan fakta-fakta yang terang dan benar seperti apa yang sebenarnya. (Adelina). ***

Leave a comment