Berikut Upaya Telkom Kalbar Dalam Implementasikan Keselamatan dan Kesehatan Kerja

3 Maret 2024 09:29 WIB
Ilustrasi

PONTIANAK, insidepontianak.com – Telkom Kalimantan Barat terus mendukung upaya penerapan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) di lingkungan kerja.

Sebagaimana diketahui, Telkom Kalbar memiliki satgas dan penanggung jawab Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja atau SMK3 disetiap unit kerja seluruh kalbar.

Dengan adanya penanggung jawab dimasing-masing unit kerja, akan mempermudahkan Telkom Kalbar dalam mengevaluasi pelaksanaan SMK3.

“Kami selalu rutin melakukan evaluasi terhadap unit kerja yang dilakukan setiap sebulan sekali,” kata Tedi Rukmantara, General Telkom Kalbar, Rabu (23/8/2023).

Ia mengungkapkan, dengan adanya evaluasi tersebut Telkom Kalbar dapat mengantisipasi jika terjadi kekurangan dari kelengkapan ataupun prosedur SMK3.

Disamping itu, Telkom Kalbar juga menfasilitasi kebutuhan SMK3 kepada seluruh unit kerja, seperti kelengkapan Alker dan Sarker.

“Semua karyawan yang akan melakukan pekerjaan, terutama yang berkaitan dengan perangkat yang memiliki resiko ensiden pasti kami fasilitasi perlengkapan K3,” ujar Tedi.

Tedi menjelaskan, kelengkapan yang paling rutin di cek oleh Telkom Kalbar, antara lain kelengkapan penggunaan Alat Pelindung Diri (APD).

Adapun Alat Pelindung Diri (APD), meliputi sarung tangan, helm, sepatu, pelindung mata merupakan perlengkapan yang perlu dibutuhkan demi menyukseskan program SMK3 ini.

Dalam menerapkan K3 Telkom Kalbar selalu mengadakan morning briefing sertiap harinya untuk mengingatkan kembali kepada karyawan tentang pentingnya perlengkapan K3.

“Selain morning briefing, tidak lupa juga saya sering mengingatkan saat APEL bulanan tentang pentingnya K3,” kata Tedi.

Selain itu, event rutin saat merayakan bulan K3 yang bertepatkan pada bulan Februari, juga menjadi stategi Telkom Kalbar untuk mengetahui pemahaman karyawan tentang K3.

Tedi mengungkapkan, Telkom Kalbar selalu insert dalam mengingatkan pentingnya K3 pada event yang melibatkan orang banyak, antara lain safety briefing.

“Kami mengharapkan dengan adanya predikat zero accident tentu menjadi sesuatu yang harus dipertahankan dan ditingkatkan implementasi K3,” pungkasnya. (Greg)***

Leave a comment