Alergi Kacang Bisa Muncul karena Faktor Genetika dan Etnis

3 Maret 2024 09:29 WIB
Ilustrasi

MEDAN, Insidepontianak.com - Penyakit memang tidak mengenal SARA, tapi terkadang penelitian menunjukkan faktor penyebab terkait dengan hal itu. Misalnya alergi kacang, dipercaya faktor genetika dan etnis juga mempengaruhi.

Faktor genetika lebih mengarah ke riawat kesehatan keluarga, sementara etnis merujuk pada wilayah banyaknya penderita alergi kacang.

Dengan kata lain, genetika dan etnis juga perlu dicatat sebagai faktor penyebab penyakit alergi kacang. Ini termask penting agar terhindar dari reaksi fatal.

Melansir halodoc.com dan alodokter.com, Kamis (26/10/2023), sejatinya kacang merupakan makanan yang baik untuk dikonsumsi karena mengandung nutrisi lengkap seperti protein, karbohidrat, lemak, vitamin, dan mineral.

Beberapa jenis kacang seperti kacang tanah, almond, mete, kenari, atau walnut, memiliki kandungan nutrisi yang sama. Jadi seharusnya menjadi sesuatu yang baik bagi kesehatan.

Namun, ada sebagian orang yang bermasalah dengan kacang. Ketika mengonsumsi atau terpapar kacang mereka akan alergi. Gangguan itu disebut alergi kacang dan bisa menimbulkan reaksi yang fatal.

Penyebab alergi kacang memang belum diketahui secara pasti. Namun, ada beberapa faktor yang diduga memainkan peran dalam pengembangan kondisi ini.

Pertama soal genetika, ini berarti alergi kacang dapat berasal dari orangtua ke anak mereka. Jika salah satu atau kedua orangtua memiliki alergi kacang, maka anak memiliki risiko yang lebih tinggi untuk mengalami alergi kacang.

Kedua, alergi kacang terjadi ketika sistem kekebalan tubuh merespons protein dalam kacang sebagai benda asing yang berbahaya. Tubuh kemudian memproduksi antibodi untuk melawan protein ini.

Dan, setiap kali protein tersebut masuk ke dalam tubuh, sistem kekebalan tubuh melepaskan histamin dan bahan kimia lainnya yang menyebabkan gejala alergi.

Ketiga, pemaparan kacang sejak dini dapat meningkatkan risiko anak mengalami alergi kacang. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa memberikan makanan yang mengandung kacang pada bayi sebelum usia 6 bulan dapat meningkatkan risiko alergi kacang pada bayi tersebut.

Nah, ada beberapa faktor risiko yang dapat meningkatkan risiko seseorang mengalami alergi kacang. Risiko itu adalah:

  1. Riwayat Alergi atau Asma
    Jika seseorang memiliki riwayat alergi atau asma, maka mereka memiliki risiko yang lebih tinggi untuk mengalami alergi kacang. Orang yang memiliki riwayat alergi lainnya, seperti alergi makanan lainnya juga memiliki risiko yang lebih tinggi.
  2. Riwayat Keluarga
    Seperti yang penjelasan sebelumnya, jika ada anggota keluarga yang memiliki alergi kacang, maka risiko alergi kacang pada anggota keluarga lainnya akan meningkat.
  3. Usia
    Anak-anak memiliki risiko yang lebih tinggi untuk mengalami alergi kacang daripada orang dewasa. Namun, orang dewasa juga dapat mengalami alergi kacang, terutama jika mereka memiliki riwayat alergi atau asma.
  4. Jenis Kelamin
    Beberapa studi menunjukkan bahwa laki-laki memiliki risiko yang lebih tinggi untuk mengalami alergi kacang daripada perempuan.
  5. Etnis
    Beberapa kelompok etnis memiliki risiko yang lebih tinggi untuk mengalami alergi kacang daripada yang lain. Contohnya orang Asia, Afrika, dan Amerika Latin.

Demikian soal alergi kacang yang ternyata penyebabnya bisa dilihat dari faktor genetika dan etnis. Semoga bermanfaat. (Adelina). ***


Penulis : admin
Editor :

Leave a comment

jom

Berita Populer

Seputar Kalbar