Ketika Alergi Kacang Menjadi Anafilaksis: Cegah Reaksi Fatal dengan Obat

3 Maret 2024 09:29 WIB
Ilustrasi

MEDAN, Insidepontianak.com - Jangan sepela dengan alergi kacang karena dia bisa menimbulkan anafilaksis aliar elergi berat. Artinya bisa fatal dan untuk mencegahnya dibutuhkan obat tertentu.

Ya, obat yang dimaksud pun idealnya harus dibawa terus. Ini tak lain agar penderita anafilkasis akibat alegri kacang tidak mengalami reaksi fatal bagi dirinya.

Dengan kata lain, ketika alergi kacang menjadi anafilaksis, maka penderita harus segera mendapat penanganan khusus. Obat adalah hal pertama untuk mengindari reaksi fatal.

Melansir siloamhospitals.com dan alodokter.com, Kamis (26/10/2023), anafilaksis adalah reaksi alergi berat dan dapat berujung pada syok yang dikenal sebagai syok anafilaksis.

Syok akibat anafilaksis dapat menyebabkan tekanan darah menurun secara drastis serta penyempitan saluran pernapasan, sehingga perlu mendapatkan penanganan dengan cepat.

Anafilaksis dapat terjadi dalam hitungan menit paska penderita terpapar penyebab alergi dan dapat kambuh dalam kurun waktu 12 jam. Maka dari itu, kondisi ini membutuhkan pemantauan dokter.

Dengan kata lain, kondisi ini merupakan kondisi medis darurat karena dapat menyumbat saluran pernapasan bahkan jatuh ke kondisi syok.

Memang, reaksi setiap orang terhadap alergi cukup bervariasi. Beberapa orang mungkin mengalami reaksi ringan, seperti gatal-gatal, hidung berair, atau kondisi ringan lainnya ketika terpapar penyebab alergi, contohnya alergi kacang.

Akan tetapi, beberapa penderita alergi juga dapat mengalami reaksi berat, seperti gatal-gatal di seluruh tubuh, sesak napas, mual, dan muntah, bahkan syok anafilaksis.

Nah, saat terjadi anafilaksis, jika dibiarkan begitu saja, maka dapat berpotensi menyebabkan kondisi yang lebih serius seperti tekanan darah yang tiba-tiba menurun dan berujung hilangnya kesadaran.

Tak cukup sampai di situ, anafilaksis juga berpotensi menyebabkan pembengkakan saluran pernapasan. Penderitanya akan kesulitan bernapas, berbicara, dan menelan sehingga dapat mengancam jiwa apabila tidak ditangani dengan baik.

Jadi, kalau Anda memiliki riwayat alergi dan berisiko tinggi terserang reaksi anafilaksis, dianjurkan untuk selalu membawa suntik epinephrine yang berbentuk seperti pena.

Bila terjadi reaksi anafilaksis, obat ini bisa digunakan untuk mencegah reaksi yang fatal. Berikut beberapa langkah yang perlu dilakukan jika muncul gejala anafilaksis adalah:

  1. Gunakan suntikan epinephrine
  2. Cari bantuan medis dan pastikan ada orang yang selalu menemani Anda
  3. Gunakan inhaler untuk meredakan sesak napas jika mengalami serangan asma

Setelah bantuan medis datang, dokter akan memberikan oksigen untuk membantu pernapasan, kortikosteroid untuk meredakan peradangan, dan antihistamin untuk meredakan reaksi alergi.

Bila perlu, dokter juga akan kembali memberikan suntik epinephrine. Penanganan secara intensif akan dilakukan jika gejala yang muncul sangat parah.

Karena itu, guna mencegah anafilaksis akibat alergi kacang sebaiknya menghindari kacang atau jenis makanan yang berbahan dasar kacang seperti biskuit, roti, kue, sereal, selai, dan permen.

Pun, hindari berbagi penggunaan peralatan dapur atau alat makan dengan orang lain, misalnya pisau yang digunakan untuk mengoleskan selai kacang.

Bagi yang punya bayi, kenalkan bayi pada kacang sejak dini, untuk menurunkan risiko terjadinya alergi kacang di kemudian hari.

Demikian kondisi arah akibat alergi kacang, bisa menyebabkan anafilaksis, yang tentunya bisa menimbulkan reaksi fatal. Semoga bermanfaat. (Adelina). ***

Leave a comment