Nyamuk Wolbachia, Senjata Perang Melawan DBD: Lawan Nyamuk dengan Nyamuk Berbakteri
MEDAN, Insidepontianak.com - Pernah dengar nyamuk Wolbachia? Inilah senjata perang baru melawan demam berdarah dengue (DBD) yang disebabkan oleh nyamuk Aedes aegypti.
Artinya mengobati DBD, penyakit yang disebabkan oleh nyamuk, ini denga bakteri. Syaratnya, nyamuk Aedes aegypti harus disuntikan bakteri Wolbachia.
Itulah kenapa nyamuk yang sejatinya Aedes aegypti ini disebut dengan nama nyamuk Wolbachia. Ya, cara baru yang dianggap ampuh untuk mengurangi angka DBD di Indonesia.
Melansir klikdokter.com dan hellosehat.com, Sabtu (27/10/2023), Indonesia merupakan negara beriklim tropis yang sangat baik untuk pertumbuhan hewan maupun tumbuhan, termasuk serangga yang mengandung bakteri Wolbachia.
Akan tetapi, keuntungan iklim tropis yang dimiliki ini juga bisa berdampak buruk. Salah satu dampak buruknya adalah berkembangnya penyakit DBD.
Untuk mengatasi penyakit DBD, sejumlah peneliti dari Universitas Gajah Mada Yogyakarta mengembangkan nyamuk anti demam berdarah untuk membunuh nyamuk Aedes aegypti.
Pengembangbiakan nyamuk ini sendiri dilakukan dengan cara memasukkan bakteri bernama Wolbachia ke dalam tubuh nyamuk Aedes aegypti.
Wolbachia adalah bakteri alami yang terdapat di 60% jenis serangga. Namun, Wolbachia tidak ditemukan pada nyamuk Aedes aegypti, spesies utama yang bertanggung jawab untuk mentransmisikan virus zika, DBD dan chikungunya pada manusia.
The World Mosquito Program’s mengungkapkan, bakteri Wolbachia yang dimasukkan ke dalam tubuh nyamuk Aedes aegypti dapat mengurangi penyebaran penyakit yang dibawa oleh nyamuk.
Caranya adalah dengan menyuntikkan bakteri ke telur nyamuk. Sehingga, saat nyamuk menjadi dewasa, tubuhnya mengandung Wolbachia.
Peneliti pun melakukan kawin silang antara nyamuk Aedes yang mengandung bakteri Wolbachia dengan yang tidak, agar nantinya bisa menghasilkan bibit-bibit nyamuk yang mengandung Wolbachia.
Temuan tersebut mengungkapkan bahwa nyamuk yang mengandung Wolbachia tidak mampu menularkan DBD, zika dan chikungunya. Karena bakteri tersebut mampu menghancurkan virus DBD yang bersarang di dalam tubuh nyamuk dan membuat masa hidup virus jauh lebih singkat.
Meski sudah terdapat bakteri Wolbachia, menurut Kementerian Kesehatan Indonesia, berikut adalah langkah-langkah 3M Plus yang dapat Anda lakukan agar nyamuk DBD tidak berkembang:
- Menguras penampungan air, seperti bak mandi, drum, kendi, atau toren air di rumah Anda. Tak hanya menguras, Anda juga perlu menggosok dinding penampungan air agar telur nyamuk yang menempel dapat dibasmi. Lakukan pengurasan setiap hari saat musim hujan atau pancaroba tiba.
- Menutup rapat-rapat tempat penampungan air di rumah Anda. Selain itu, Anda juga disarankan untuk mengubur barang-barang bekas di dalam tanah untuk mencegah lingkungan yang kotor dan berisiko menjadi tempat nyamuk bersarang.
-Mendaur ulang limbah dan barang-barang bekas. Pilihan lain selain mengubur barang-barang bekas Anda adalah memanfaatkannya kembali untuk kegunaan lain.
- Anda juga bisa membasmi nyamuk DBD dengan cara fogging alias pengasapan. Akan tetapi, fogging biasanya hanya dilakukan ketika kasus demam berdarah di daerah rumah Anda mulai meningkat.
Demikian soal nyamuk Wolbachia dan cara untuk menumpas DBD. Semoga bermanfaat. (Adelina). ***
Penulis : admin
Editor :
Leave a comment