Bahas Buku AHY, Sahabat AHY Kisahkan Komitmen AHY Jaga Demokrasi Tanpa Polarisasi

3 Maret 2024 09:29 WIB
Ilustrasi

PONTIANAK, insidepontianak.com - Gerakan Damai Nusantara (GDN) menggelar Diskusi Publik dengan tema 'Merayakan Demokrasi Tanpa Polarisasi' yang dilakukan di sebuah cafe di Jalan Reformasi, Rabu (27/12/2023).

Hadir sebagai pembicara Sahabat AHY yang juga Juru Bicara Partai Demokrat, Herzaky Mahendra Putra, Pengamat Politik Universitas Tanjungpura, Erdi Abidin dan Penggiat Pokja Rumah Demokrasi, Muhammad Wawan Gunawan.

Juru Bicara Partai Demokrat, Herzaky Mahendra Putra mengatakan polarisasi dalam kontestasi pemilu menjadi hal yang kerap terjadi.

Polarisasi itu kerap dimainkan elite guna meraih kemenangan. Namun, berpotensi memecah belah persatuan dan kesatuan bangsa.

"AHY dalam gagasannya menyampaikan kemenangan di dalam pemilu, untuk tidak mengorbankan persatuan dan kesatuan. Jangan malah ada luka yang ditimbulkan pasca kontestasi," terangnya.

Herzaky melanjutkan, demokrasi dan keragaman yang kita miliki ini seharusnya merekatkan, menjadi suatu kekayaan, bukan malah menjadi bencana atau malapetaka.

"Itu kembali lagi kepada komitmen kita bersama, baik politisi, lalu yang ikut dalam kontestasi, maupun juga masyarakat, sehingga benar-benar menjaga keutuhan ini menjadi penting," jelas Herzaky.

Herzaky yang juga merupakan Bendahara DPP Majelis Adat dan Budaya Melayu Provinsi Kalbar menegaskan, kontestasi elektoral ini hanya sementara.

Pasca kontestasi kita semua akan kembali bersama dan bersatu membangun bangsa dan negeri ini. Jangan kemudian dalam proses elektoral dan kontestasi ini malah menggunakan cara cara yang bisa merusak kebersamaan kita ini.

"Mas AHY menyampaikan, kita ini dibangun dengan kesetaraan. Boleh kita berbeda, tapi dalam demokrasi ini kita setara punya ruang yang sama untuk memilih dan dipilih," jelasnya.

Terakhir, Herzaky menyampaikan perlu adanya edukasi agar kita bisa merayakan polarisasi, tanpa polarisasi. Tidak menggunakan politik kebencian, serta dewasa menyikapi perbedaan.

"Seperti yang disampaikan Mas AHY, yang kita kedepankan adalah politik harapan, bukan politik ketakutan. Siapapun yang menjadi pemimpin kita, ada harapan yang bisa kita titipkan, bagaimana Indonesia ini dibangun ke depannya," tutupnya.

Sementara itu, Akademisi Untan yang juga pakar politik Kalbar, Dr. Erdi, M.Si memuji sosok AHY yang memiliki pemikiran dan gagasan yang cemerlang.

"Sosok AHY sangat luar biasa. Dia sosok yang tangguh, dan punya kemampuan dari segi aspek akademik. Pemikirannya dalam demokrasi sangat baik," pujinya

Erdi berharap, Pemilu 2024 berjalan secara riang tanpa polarisasi. Erdi mendorong agar peserta pemilu beradu gagasan dan program. Bukan malah membuat polarisasi di tengah masyarakat.

"Mari merayakan demokrasi tanpa polarisasi. Bagaimana caleg dan capres berkreativitas adu program dan pemberdayaan, dan menghindari polarisasi," katanya.

Sedangkan Penggiat Pokja Rumah Demokrasi, M Wawan Gunawan mengajak para peserta yang didominasi anak muda tersebut untuk terlibat aktif mensukseskan Pemula 2024.

"Sebagai pemilih yang mendominasi sebagai Pemilih 2024. Generasi muda harus aktif mensukseskan Pemilu 2024," tuturnya.

Wawan mengingat juga agar generasi muda menjadi bagian penting agar Demokrasi di 2024 tidak terjadi polarisasi yang membuat masyarakat terpecah belah.

"Kita harus memberi edukasi, bagaimana masyarakat tidak terpecah belah, hanya karena berbeda pilihan dalam Pemilu nanti," tutupnya. ***

Leave a comment