Berburu Takjil di Pasar Juadah Masjid Mujahiddin, Harisson: Aman dan Higienis

13 Maret 2024 07:58 WIB
Pj Gubernur Harisson memastikan bahwa makanan yang dijual di Pasar Juadah aman dan higienis.

PONTIANAK, insidepontianak.com - Tradisi berbelanja Takjil di Pasar Juadah di Kompleks Mesjid Raya Mujahiddin merupakan kegiatan rutin yang dilakukan setiap tahun selama bulan Ramadhan menjelang berbuka.

Penjabat (Pj) Gubernur Kalimantan Barat (Kalbar) dr. Harisson, didampingi Pj Ketua Tim Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (TP-PKK) Provinsi Kalimantan Barat, Windy Prihastari Harisson melaksanakan tradisi berbelanja Takjil di Pasar Juadah Masjid Raya Mujahidin Pontianak.

Pasar ini menyediakan berbagai macam makanan khas Kalimantan Barat yang diolah oleh para Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di Pontianak.


Pj Gubernur Harisson memastikan bahwa makanan yang dijual di Pasar Juadah aman dan higienis.


Hal ini karena para UMKM telah dibimbing oleh Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota dan memiliki Sertifikat dan PIRT yang diterbitkan oleh Dinas Kesehatan.


“Kita diharapkan banyak UMKM yang bergabung untuk berjualan di sini. Pertama mereka bisa menampilkan produk buatan mereka sehingga dikenal oleh masyarakat, selain itu masyarakat juga bisa menikmati Juadah yang disediakan,” katanya lagi.

Pj Gubernur Harisson mengatakan bahwa Ramadhan ini selain dinanti - nanti untuk memperbanyak amal sholeh, juga menjadi momen tersendiri bagi para pelaku UMKM khususnya penjual kue - kue / takjil berbuka.

Pasar Juadah merupakan wadah yang tepat bagi para UMKM untuk mempromosikan dan menjual produk mereka kepada masyarakat. Selain itu, masyarakat juga dapat menikmati berbagai macam makanan khas Kalimantan Barat yang lezat dan unik.

“Saya belanja dokok-dokok, bingke, bakwan, dan risoles. Makanannya unik-unik, nikmat-nikmat khas Kalimantan Barat,” kata Harisson.

Dirinya mengapresiasi partisipasi masyarakat yang antusias berbelanja Takjil di Pasar Juadah. Hal ini menunjukkan bahwa tradisi berbelanja Takjil di Pasar Juadah telah menjadi bagian dari budaya masyarakat Kalbar.

“Tidak hanya umat Islam, namun banyak juga masyarakat non Muslim yang datang untuk berbelanja makanan di sini yang dibuat oleh para UMKM yang bergerak di bidang Kuliner,” ujarnya. ***

Leave a comment