Rektor Untan Pastikan Tim Investigasi Bekerja Serius Ungkap Kasus Dugaan Oknum Dosen Jadi Joki Mahasiswa S-2

19 April 2024 09:55 WIB
Rektor Untan, Garuda Wiko. (Insidepontianak.com/Andi Ridwansyah)

PONTIANAK, insidepontianak.com - Rektor Universitas Tanjungpura (Untan), Profesor Garuda Wiko berharap, tim investigasi segera menyampaikan laporan dalam mengungkap kasus dugaan oknum dosen jadi joki mahasiswa S-2 di Megister Fisip.

Ia memastikan, tim investigasi akan bekerja serius dalam menangani kasus ini. Siapapun yang terlibat akan disanksi sesuai aturan.

“Kita berharap (hasil investigasi) segera. Tapi kita juga memberi kesempatan kepada tim investigasi menyusun kronologis dan fakta-fakta yang terkait dengan dugaan ini," katanya.

"Yang jelas kami bekerja serius untuk menjelaskan duduk perkara ini," sambungnya.

Diberitakan sebelumnya, oknum dosen Untan, diduga menjadi joki mahasiswa 'bodong' di Program Studi Magister (S-2) Fisip.

Sumber Insidepontianak.com menyebutkan, mahasiswa itu tak pernah mengikuti perkuliahan. Namun tiba-tiba nilai mata kuliahnya keluar di Sistem Informasi Akademik atau SIAKAD.

SIAKAD sendiri merupakan sistem informasi yang digunakan oleh mahasiswa untuk menginput mata kuliah lewat online.

Nilai mata kuliah pun diumumkan setiap semester lewat sistem SIAKAD. Aplikasi ini dirancang untuk mengelola dan memantau data akademik mahasiswa secara tranparans.

Namun, sistem ini ternyata masih bisa dikotak-katik oleh oknum tak bertanggung jawab, dengan memasukkan mahasiswa titipan.

Kasus dosen menjadi joki mahasiswa bodong ini pun sudah menjadi perbincangan di lingkungan civitas akademika.

Seorang alumni S-2 Untan, yang mengetahui informasi ini, menyebutkan dosen joki mahasiswa bodong itu bahkan sudah menjadi sorotan sejak lama. 

Menurutnya, oknum dosen tersebut, juga jarang mengajar, dan kerap 'ngerjain' mahasiswa dengan tugas-tugas yang tak relevan dengan perkuliahan. 

"Mahasiswa yang mau skripsi, disuruh bersihkan rumah, beli galon air dan lain-lain. Dua semester dia jadi dosen saya, tak lebih dua kali dia masuk. Itu pun tak ngapa-ngapain," kata sumber ini.

Sementara, mahasiswa titipannya itu, kini disebutkan sudah mengurus proposal tesis, padahal tak pernah mengikuti perkuliahan sama sekali.

"Saya heran, tidak pernah masuk kuliah nilainya muncul di SIAKAD," katanya.

Sumber ini pun memastikan, mahasiswa itu terdaftar sebagai angkatan 2021. Seangkatan dengannya yang berjumlah tujuh orang. Namun dia tak pernah muncul di kelas dan tak pernah ikut ujian. (Andi)***

Leave a comment