Tim Investigasi FISIP Untan Batal Serahkan Kesimpulan Hari ini, Diduga karena YL Mangkir dari Pemeriksaan

23 April 2024 09:46 WIB
Dekan Fisip Untan, Dr Herlan. (Insidepontianak.com/Abdul Halikurrahman)

PONTIANAK, insidepontianak.com - Tim investigasi Fisip Untan, memperpanjang waktu kerja mengungkap dugaan manipulasi nilai SIAKAD, diduga libatkan oknum dosen berinisial EL, begerlar Doktor, dan seorang mahasiswa S-2 Prodi Ilmu Politik, berinisial YL.

YL belakangan diketahui merupakan ketua partai politik tingkat Provinsi Kalimantan Barat. Dia juga Caleg DPR RI pada Pileg 14 Februari 2024, dan berhasil terpilih.

Adapun tim investigasi yang beranggotakan lima orang dosen dalam menangani kasus manipulasi nilai SIAKAD ini, ditargetkan sudah membuat kesimpulan hari ini, Selasa (23/4/2024). 

Hasil kerja tim investigasi itu, diserahkan ke Dekan Fisip, untuk diteruskan ke Rektor Untan. 

Namun, sampai pagi ini, Dekan Fisip, Dr Herlan mengaku belum mendapat kabar dari tim investigasi terkait penyerahan kesimpulan. Artinya, kemungkinan besar tim investigasi bakal memperpanjang waktu kerja. 

"Nampaknya masih belum ada kabar dari tim investigasi hari ini, mungkin waktunya ditambah," kata Herlan, kdpada Insidepontianak.com, Selasa (23/4/2024). 

Tambahan waktu tim investigasi diduga karena mangkirnya saksi kunci kasus ini, yakni YL, yang telah diagendakan diperiksa kemarin, namun dia tak hadir.

Terkait mangkirnya YL, Herlan mengaku tak tahu apa kendala yang dialami tim investigasi. 

"Saya kurang tahu, karena ini urusan tim investigasi," terangnya. 

Herlan sendiri mengaku tak masuk dalam jajaran tim investigasi yang dibentuk Fakultas FISIP Untan tersebut. Lima anggota tim investigasi itu, dibentuk berdasarkan rapat senat.

Sementara, Dr EL tak pernah memberikan klarifikasi atas kasus dugaan perjokian manipulasi nilai yang menyeret namanya.

Jurnalis Insidepontianak.com, sudah mengonfirmasinya lewat pesan WhatsApp, dengan mengirimkan sejumlah pertanyaan.

Upaya konfirmasi juga dilakukan lewat upaya menemuinya secara langsung dengan datang ke Kampus Fisip hingga Senin (22/4/2024).

Namun, upaya konfirmasi itu tak membuahkan hasil. Dr EL tak dapat ditemui. Sementara, sejumlah pertanyaan yang dikirim lewat pesan WhatsApp pribadinya juga tak direspons.

Begitupun YL, juga tak memberikan klarifikasi atas kasus dugaan kejahatan akademik yang menyeret namanya.

Upaya konfirmasi jurnalis Insidepontianak.com, lewat sambungan telepon dan pesan WhatsApp juga hanya dibaca. Dihubungi terakhir, pada Minggu (21/4/2024) malam, ia mengaku sedang di luar kota. (Andi)***

Leave a comment