Wujudkan Keluarga Berkualitas, Sekda Yusran Luncurkan Pelayanan KB

5 Juni 2024 12:31 WIB
Sekda Kabupaten Kubu Raya Yusran Anizam mewakili Pj Bupati Kubu Raya meluncurkan pelayanan  dalam rangka Peringatan Hari Keluarga Nasional (Harganas) ke-31 dan Tentara Manunggal Membangun Desa (TMMD) ke-121 Tahun 2024, di halaman kantor Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana (DP3AKB)

KUBU RAYA, insidepontianak.com - Pelayanan Keluarga Berencana (KB) Serentak Sejuta Akseptor digelar.

Sekda Kabupaten Kubu Raya Yusran Anizam mewakili Pj Bupati Kubu Raya meluncurkan pelayanan  dalam rangka Peringatan Hari Keluarga Nasional (Harganas) ke-31 dan Tentara Manunggal Membangun Desa (TMMD) ke-121 Tahun 2024, di halaman kantor Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana (DP3AKB).

Sekda Yusran menjelaskan Undang-Undang Nomor 52 Tahun 2006 tentang Perkembangan Kependudukan dan Pembangunan Keluarga, di mana untuk mewujudkan penduduk tumbuh seimbang dan keluarga berkualitas dapat dilakukan melalui upaya pengendalian angka kelahiran dan penurunan angka kematian.

"Kita berharap dengan ber-KB, maka pengasuhan seribu hari pertama kehidupan dapat dilaksanakan keluarga secara optimal. Sehingga mempercepat penurunan kasus stunting dan menurunkan angka kematian ibu dan anak,” kata Yusran Anizam. 

Pada kegiatan peluncuran pelayanan KB serentak ini, kata Yusran, ada 85 akseptor yang dilayani. Secara keseluruhan hingga bulan Mei 2024, di Kabupaten Kubu Raya ada 561 akseptor. 

Jumlah ini sudah mencapai 60 persen dari target Kabupaten Kubu Raya.

Terkait dengan pelayanan, tenaga-tenaga pelayanan ini sudah profesional di bidangnya. 

"Terkait dengan akseptor sendiri, ada yang baru pertama kalinya dan ada yang sudah mengulang. Ini menunjukkan bahwa pemasangan alat kontrasepsi terhadap akseptor di Kubu Raya sudah berjalan dengan baik selama ini,” jelas Sekda Yusran.

Lebih lanjut Sekda Yusran mengatakan pelayanan KB dilakukan Pemkab Kubu Raya melalui dinas terkait sebagai upaya pengendalian penduduk. Sehingga terwujud keluarga-keluarga yang lebih terencana, lebih sejahtera, dan lebih bahagia.

Di luar sering dengar kasus anak-anak akibat dari broken home. Hal ini sebisa mungkin dihapuskan. Salah satunya dengan merencanakan kelahiran anak-anak. 

"Bukan berarti membatasi, tetapi kita mengendalikan dan merencanakan agar anak-anak yang lahir ke depannya menjadi generasi emas, generasi unggul, dan membanggakan orang tua serta bangsa dan negara,” terang Sekda Yusran. 

Sekda Yusran pun meminta masyarakat untuk terus berpartisipasi mengoptimalkan program KB setelah melahirkan. Karena di Indonesia berdasarkan survei kinerja akuntabilitas BKKBN tahun 2019, KB pasca salin baru mencapai 28 persen dari total persalinan. ***


Penulis : Dina Prihatini Wardoyo
Editor : -

Leave a comment