Soroti Hotspot Banyak, Dewan Kalbar Ason Ingatkan Pentingnya Koordinasi Peladang Sebelum Buka Lahan

30 Juli 2024 10:38 WIB
Fransiskus Ason. (Istimewa)

PONTIANAK, insidepontianak.com - Anggota DPRD Kalbar Fransiskus Ason mengingatkan pentingnya koordinasi antara perladang dengan perangkat desa saat hendak membuka ladang dengan cara dibakar. 

Menurut Ason, aktivitas mempersiapkan masa tanam tersebut, merupakan sebuah kearifan lokal. Hanya saja perlu pengaturan waktu. 

Hal tersebut disampaikan menganggapi banyaknya titik panas di wilayah Sanggau beberapa waktu lalu. 

"Saya menyarankan begini saja, dalam masyarakat mengelola lahan diusahakan ada koordinasi dan sinkronisasi. Jangan serentak membakar lahan," kata Fransiskus Ason, Selasa (30/9/2024). 

Ason mengatakan, membuka ladang dengan cara dibakar merupakan kearifan lokal yang turun temurun dilakukan masyarakat. 

Bahkan, Pemprov Kalbar sendiri memiliki Perda Nomor I Tahun 2022 tentang Pembukaan Lahan Berbasis Kearifan Lokal. 

Dalam Perda tersebut, sudah mengatur bahwa lahan boleh dibakar maksimal hingga 2 hektare. 

Hanya saja lahan-lahan tersebut tidak boleh dibakar tanpa ada koordinasi dengan aparat desa atau dilaporkan. 

Sehingga lahan-lahan yang dibuka masyarakat petani dapat dijaga dan apinya tak menjalar lebih luas lagi. 

Menurut Ason, pembakaran lahan untuk dimanfaatkan berladang sifatnya hanya sementara. Tidak berlangsung lama, seperti kebakaran lahan di tanah gambut.

"Tapi kalau serentak memang titik panasnya banyak di satu daerah. Tapi ini sementara. Yang jadi persoalan kita inikan bukan titik panasnya, tapi api asapnya," terangnya. 

Oleh karena itu, dia meminta desa proaktif mengatur sistem perladangan yang berbasis kearifan lokal. 

"Diatur desa A kapan dan B kapan, dan sudah pernah ada," katanya. 

Legislator daerah pemiliha Sanggau-Sekadau ini berpendapat, pemerintah tak dapat melarang aktivitas pembuatan lahan dengan cara membakar. Kecuali jika pemerintah memiliki solusi lain. 

"Karena membuka lahan dengan cara dibakar sudah turun menurun. Tinggal diatur saja, desa ini kapan, desa ini kapan, sehingga tak serentak. Karena persoalan kita ini asap," pungkasnya.***


Penulis : Andi Ridwansyah
Editor : -

Leave a comment

jom

Berita Populer

Seputar Kalbar