Bacapres Anies Baswedan Serukan 3 Gagasan: Kesehatan, Pendidikan, dan Lapangan Pekerjaan

3 Maret 2024 09:29 WIB
Ilustrasi

MEDAN, insidepontianak.com - Sebagai Bacapres pada Pemilu 2024, Anies Baswedan soroti banyak hal dalam gagasannya, namun setidaknya ada 3 gagasan penting yang dia kemukakan, dan terpantau sampai saat ini banyak beredar di media sosial.

Mengusung koalisi perubahan, Bacapres Anies Baswedan menuturkan 3 gagasan itu dalam muatan keadilan dan kesetaraan sebagai misi utamanya menuju Pemilu 2024.

Adapun 3 gagasan yang dikemukakan Bacapres Anies Baswedan meliputi bidang kesehatan, pendidikan, juga lapangan kerja. Meskipun bidang-bidang ini terdengar klasik, namun nyatanya sejak Indonesia Merdeka pada tahun 1845, persoalanan tentang 3 hal itu terus menyertai kehidupan Masyarakat.

“Indonesia adalah sebuah negara dengan penuh potensi dan Ketika kita memilih untuk merdeka dan mandiri, kita memiliki cita-cita, kita memiliki janji dan tujuan. Apa itu? menghadirkan sebuah keadilan bagi rakyat Indonesia. Janji yang kita sepakati ketika republik ini berdiri,” ungkap Anies Baswedan dalam kata sambutannya, melansir YouTube Mata Najwa, Jumat (22/9/2023).

Disampaikan Anies, terkait 3 gagasannya sebagai Bacapres, dia merencanakan agar akses fasilitas dasar menjadi setara. “Pertama, kesehatan, kita menginginkan agar akses kepada kesehatan dari mulai ibu mengandung bayi dalam kandungan sampai dengan ketika mereka aktif termasuk perlindungan atas atau jaminan kesehatannya,” ungkap Anies.

Kedua adalah pendidikan, dimana menurut Anies pendidikan merupakan bekal utama untuk mengembangkan potensi setiap manusia Indonesia, “Dan kami tidak ingin menyebut dengan istilah sumber daya manusia. Kami ingin mengembangkan kualitas manusia Indonesia karena manusia tidak perlu dipandang sebagai sumber daya untuk kegiatan perekonomian ini,” beber Anies.

Dalam hemat Anies, wujudnya berupa kesetaraan kesempatan jumlah bangku SD/SMP/SMA yang menurutnya saat ini bentuknya seperti piramida, yakni semakin tinggi jenjang pendidikannya, semakin sedikit jumlah bangkunya.

“Dan itu artinya apa? Banyak anak-anak kita yang tersingkir tidak bisa mendapatkan pendidikan minimal hingga pendidikan menengah lalu pendidikan tinggi. Pendidikan tinggi harus menjadi institusi yang bisa diakses oleh setiap anak,” bilang Anies.

Terkait itu, bukan hanya mewujudkan pendidikan dengan biaya yang terjangkau, namun pemerintah juga memiliki tanggung jawab mengurangi beban pengelola kampus. “Pengelola kampus tidak dibebani dengan tanggung jawab begitu besar terkait mencari pembiayaan untuk kegiatan kampus, namun dalam hal ini agar pengelola kampus fokus pada penelitian, pengembangan pembelajaran, sehingga kata Anies, kampus betul-betul menjadi institusi yang memungkinkan siapa saja berpartisipasi.

Terakhir mewujudkan lapangan pekerjaan yang setara bagi semuanya. “Faktanya banyak anak daerah yang engan pulang ke daerahnya karena kesempatan mereka untuk bekerja tidak ada di sana. kita menginginkan agar kesempatan pendidikan ada di mana saja lalu kesempatan kerja setara dan itu artinya menambahkan daftar kota-kota di seluruh Indonesia sebagai pusat pengembangan perekonomian,” jelas Anies.

Setidaknya minimal 14 Kota menjadi mesin penggerak perekonomian yang memungkinkan bagi semua untuk bisa mendapatkan lapangan pekerjaan yang setara. “Lalu yang tidak kalah penting ini adalah terkait dengan kebutuhan pokok dasar kita bahwa kita membutuhkan tata kelola kebutuhan dasar yang lebih baik,” pungkas Anies Baswedan. (Adelina). ***


Penulis : admin
Editor :

Leave a comment

Ok

Berita Populer

Seputar Kalbar