Tiga Dekade Terabaikan, Warga Seranggam Geram Jalan Rusak Tak Pernah Dibangun Ancam Kosongkan Kotak Suara di 2029

5 Desember 2025 14:39 WIB
Kondisi jalan di Desa Seranggam Kecamatan Selakau Timur dipenuhi lubang./IST

SAMBAS, insidepontianak.com - Warga Dusun Perbeta dan Dusun Teluk Limau Manis, Desa Seranggam, Kecamatan Selakau Timur, kembali menyuarakan kekecewaan mereka terhadap kondisi jalan rusak yang sudah puluhan tahun tidak diperbaiki. 

Jalan utama sepanjang 4 hingga 5 kilometer itu dipenuhi lubang-lubang besar, membuat aktivitas warga terganggu dan perekonomian desa ikut terhambat.

Yatim, Kepala Dusun Perbeta, mengatakan kondisi ini sudah berlangsung lebih dari 30 tahun. Ia menyebut warga sering terjatuh karena jalan yang berlubang parah, sementara bantuan pemerintah nyaris tidak terlihat.

“Kondisi jalan kami memang begini, banyak lubang. Kami kesulitan menjalankan aktivitas sehari-hari, sekolah, dan lain-lain. Banyak yang jatuh. Tidak ada perhatian sama sekali dari negara kita. Sudah puluhan tahun seperti ini,” ujarnya, Jumat (5/12/2025). 

Menurut Yatim, sebagian besar penanganan kerusakan jalan justru dilakukan oleh masyarakat. Warga mengumpulkan sumbangan untuk menimbun lubang-lubang besar. Pemerintah desa juga sesekali menginisiasi gotong royong, tetapi hanya mampu memperbaiki sebagian kecil ruas jalan.

“Yang dari pemerintah cuma sekitar 100-an meter perbaikan. Selebihnya murni swadaya masyarakat,” tambahnya.

Kerusakan jalan tersebut berdampak langsung terhadap ekonomi desa, terutama bagi petani sawit, padi, dan kelapa yang kesulitan membawa hasil panen keluar kampung.

Erwani, warga Desa Seranggam, menyampaikan kekecewaan mendalam atas minimnya perhatian pemerintah daerah.

“Kami sangat kecewa. Selama ini jalan rusak tidak ada perhatian. Kami pun punya hak untuk mengecek pembangunan. Sudah 30 tahun tidak dibangun-bangun. Kami hanya ingin merasakan kenyamanan seperti desa lain,” tegasnya.

Ia mengungkapkan warga pernah melakukan aksi protes dengan menanam batang pisang dan kelapa di tengah jalan sebagai simbol ketidakpuasan. Namun, protes itu tidak membuahkan respons apa pun dari pihak pemerintah.

“Setelah kami lakukan itu, tidak ada respon. Mungkin karena kami rakyat kecil. Kalau sampai 2029 tidak dibangun, kami akan kosongkan PPS. Kewajiban kami sudah kami laksanakan, tapi hak kami tidak didapatkan,” ujarnya kecewa.

Masyarakat Desa Seranggam meminta pemerintah daerah turun langsung melihat kondisi lapangan dan segera melakukan perbaikan. Mereka menegaskan tidak menuntut apa pun selain jalan yang layak untuk mendukung aktivitas dan kesejahteraan warga.

“Kami tidak minta duit. Kami hanya minta jalan dimuluskan agar kami bisa beraktivitas. Itu saja,” pungkasnya. (*)


Penulis : Antonia Sentia
Editor : -

Leave a comment

Ok

Berita Populer

Seputar Kalbar