Di Momen HUT RI ke-79, 7 Desa di Pedalaman Bengkayang Akhirnya Bisa Nikmati Listrik PLN

20 Agustus 2024 13:11 WIB
Suasana malam hari di Desa Sukabangun, Kabupaten Bengkayang sudah terang benderang dengan adanya listrik PLN. (Istimewa).

BENKAYANG, insidepontianak.com - Masyarakat di tujuh desa Kecamatan Sungai Betung, Kabupaten Bengkayang, akhirnya merasakan listrik negara setelah puluhan tahun didambakan.

Penyalaan listrik itu dilakukan PLN bertepatan dengan perayaan HUT Kemerdekaan RI ke-79. Ini sekaligus merepresentasikan komitmen PLN memerdekaan masyarakat di pelosok daerah dari keterioliran listrik negara.

Kepala Desa Sukabangun, Kasius mengucapkan terima kasih kepada PLN karena telah mewujudkan impian masyarakatnya yang telalah lama mendambakan listrik 24.

“Tentu kami sangat gembira dan bersyukur listrik sudah masuk di desa kami,” kata Kasius.

Ia pun menyakini, hadirnya listrik negara ini bisa mendorong usaha masyarakat. Dengan begitu, ekonomi akan meningkat.

“Terima kasih PLN. Semoga dengan adanya listrik ini, desa kami menjadi maju dan ekonomi masyarakat menjadi lebih baik," tuturnya.

Hadirnya listrik PLN juga menjadi harapan baru masyarakat. Ini menjadi pertanda bahwa secara bertahap tujuh desa di Kecamatan Sungai Betung, akan beranjak menjadi desa berkembang dan maju.

Sebab, listrik menjadi urat nadi semua sektor. Di sektor pendidikan, sangat bergantung pada listrik untuk menunjang kegiatan belajar mengajar.

Apalagi di sektor ekonomi. Listrik menjadi vital untuk mendukung kegiatan produksi. Begitupun di sektor kesehatan. Listrik menjadi fasilitas utama untuk mendukung pelayanan.

Bupati Bengkayang, Sebastianus Darwis, bersyukur, secara bertahap, listrik PLN telah masuk ke pelosok-pelosok pedalaman menerangi masyarakat.

"Setelah listrik masuk, saya yakin ekonomi akan berjalan dengan baik, pemerintahan berjalan dengan maksimal, kesehatan maupun pendidikan dapat dilayani,” katanya.

Menurutnya, perjuangan PLN membawa listrik ke desa-desa terpencil di Bengkayang tidaklah mudah. Medan yang berat, jarak yang jauh, serta tantangan infrastruktur menjadi rintangan yang harus dihadapi.

Namun, komitmen PLN sebagai Badan Usaha Milik Negara (BUMN) untuk menjalankan mandat pemerintah begitu kuat.

Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo, menegaskan bahwa menghadirkan listrik di semua wilayah Indonesia, termasuk di daerah 3T (tertinggal, terdepan, dan terluar), adalah amanat konstitusi.

"Listrik merupakan kebutuhan primer bagi masyarakat. Melalui Penyertaan Modal Negara (PMN), kami berkomitmen mendukung pemerintah dalam mewujudkan pemerataan listrik di seluruh penjuru tanah air," pungkasnya.

General Manager PLN Unit Induk Distribusi Kalimantan Barat, Joice Lanny Wantania menceritakan, bahwa di momentum hari kemerdekaan ke-79 RI, pihaknya terus berjuang melistriki masyarakt walaupun banyak tantangan di mana letak georafis dan medannya sangat berat.

PLN berhasil membangun Jaringan Tegangan Menengah (JTM) sepanjang 46,79 kilometer sirkuit (kms), Jaringan Tegangan Rendah (JTR) sepanjang 31,9 kms, serta 16 gardu distribusi dengan total kapasitas 1.120 kiloVolt Ampere (kVA). Ini semua adalah bukti perjuangan PLN dalam menghadirkan listrik hingga ke pelosok negeri.

"Ini adalah bukti dukungan kami kepada pemerintah, di mana PLN akan terus mengupayakan pembangunan kelistrikan hingga ke daerah terpencil," kata Joice.

Kini berkat upaya PLN yang didukung oleh PMN, tujuh Desa di Bengkayang yang sebelumnya hanya menikmati listrik seadanya bahkan sebagian hanya bisa menikmati lampu pelita mulai bersinar terang. Cahaya listrik negara membawa harapan baru, meski mereka berada di ujung negeri.***


Penulis : Abdul Halikurrahman/bis
Editor : -

Leave a comment

ikaln

Berita Populer

Seputar Kalbar