Jurus Jitu Jembatan Berkemajuan Bupati Satono

3 Maret 2024 09:29 WIB
Ilustrasi
Jembatan Berkemajuan dibangun dengan dana sumbangan. Dikerjakan gotong-royong. Inilah jurus jitu Bupati Satono membangun jembatan tanpa APBD. Jumat sore 10 September 2022. Langit terasa teduh. Hujan gerimis baru saja berhenti. Mikrat tiba dari menjala udang di Sungai Sambas. Ia membereskan jala dan mengikat sampan. Tiba-tiba seorang imam masjid datang membawa kabar duka. Tetangganya meninggal dunia. Mikrat Ketua RT 12 Dusun Semparuk Kuala. Ia bergegas menuju rumah duka untuk melayat. Jaraknya 30 meter ke timur, menuju Pasar Semparuk. Besoknya warga memandikan dan mensalatkan jenazah. Pukul 09.00 pagi, jenazah dibawa ke TPU Ketapang Indah, Desa Semparuk. Saat menyeberangi jembatan rusak dari RT 12 menuju RT 27 pemikul keranda nyaris tergelincir. Untung saja dia bisa menjaga keseimbangan. Kalau tidak, mungkin peristiwa hari itu, akan jadi kenangan memilukan bagi semua orang. Pulang dari pemakaman, Mikrat termenung. Dia melihat kondisi jembatan penghubung sepanjang 25 meter itu, tak layak digunakan. Lantai dan tiangnya keropos dimakan usia. Setiap melewatinya orang harus bertaruh nyawa. Terpeleset sedikit saja, langsung tercebur ke sungai sedalam 5 meter. Padahal, jembatan itu digunakan setiap hari oleh warga. Juga anak-anak berangkat ke sekolah. [caption id="attachment_27146" align="alignnone" width="682"]Kondisi Jembatan Berkemajuan ke-24 di Semparuk Kuala sebelum dibangun Bupati Satono/Istimewa Kondisi Jembatan Berkemajuan ke-24 di Semparuk Kuala sebelum dibangun Bupati Satono/Istimewa[/caption] Gerak Cepat Bupati Satono Cerita jembatan rusak itu, sampai ke telinga Bupati Sambas, Satono. Ada warga berinisiatif mengirimkan foto-foto jembatan rusak kepadanya lewat pesan Whats App. Ia janji segera membangun jembatan itu. Minggu 11 September 2022, Bupati Satono datang ke Semparuk Kuala bersama istrinya, Yunisa Satono. Ia bawa uang tunai Rp 90 juta. Uang itu hasil donasi dari pengusaha sukses di Jakarta. Ia sahabat Bupati Satono sejak kecil. Jembatan itu akan dibangun menjadi jembatan beton. Itulah Jembatan Berkemajuan ke-24. Jembatan Berkemajuan adalah inovasi Bupati Satono. Membangun tanpa dana APBD Kabupaten Sambas. Sebelumnya, saat kunjungan ke Desa Singaraya, Kecamatan Semparuk, Bupati Satono mendengar keluhan serupa. Ada jembatan rusak yang digunakan petani mengangkut hasil panen. Uang yang dibawa dibagi dua. Separuh untuk membangun Jembatan Berkemajuan ke-24 di Semparuk Kuala. Separuhnya lagi, membangun Jembatan Berkemajuan ke-25 di Singaraya. Gaya Bupati Satono bekerja memang seperti itu. Dalam buku biografi karangan Erwin Mahrus dan Budi Iswanto berjudul ‘Derap Langkah Anak Petani’, ia pernah mengutip pepatah legendaris, “sekali mendayung, dua tiga pulau terlampaui.” Artinya, Bupati Satono senang menyelesaikan dua pekerjaan sekaligus. Pemimpin seperti ini yang didambakan masyarakat Sambas selama ini. Utamanya, masyarakat Kecamatan Semparuk. Bupati Satono sudah menghimpun para sahabatnya yang sukses menjadi pengusaha di Jakarta. Mereka diajak membangun kampung halaman. Itulah salah satu jurus jitu, untuk membangun Kabupaten Sambas. Sampai hari ini, sudah ada 31 Jembatan Berkemajuan yang dibangun tanpa menggunakan dana APBD sepeserpun. Bupati Satono pada satu momen pernah berkata, masyarakat diminta tak beranggapan kunjungannya ke luar kota hanya sekedar jalan-jalan menghabiskan uang negara. Lebih dari itu, Bupati Satono bertemu banyak orang, bicara tentang kolaborasi untuk Sambas Berkemajuan. Bolak-balik Jakarte saye ngamen. Sana-sini bawa gitar burok! Lagunye ape? Ayo bangun kampong halaman kite tercinte,” kata Bupati Satono dengan logat Melayu Sambas. Ia menyebut, konsep itu implementasi pentahelix. Membangun daerah dengan melibatkan lima unsur. Yakni, pemerintah, pengusaha, akademisi, masyarakat, dan media massa. “Kalau kite semue bersatu padu, membangun sinergi dan kolaborasi, insyaallah Sambas Laju, Maju dan Berkemajuan,” ujarnya. [caption id="attachment_27147" align="alignnone" width="1024"]Jembatan Berkemajuan ke-24 di Semparuk Kuala/Istimewa Jembatan Berkemajuan ke-24 di Semparuk Kuala/Istimewa[/caption] Visi Misi Sambas Berkemajuan Slogan Sambas Berkemajuan merupakan singkatan dari Beriman, Kemandirian, Maju dan Berkelanjutan. Inilah yang melatarbelakangi Jembatan Berkemajuan. Contoh membangun Jembatan Berkemajuan, merupakan cerminan dari kemandirian. Masyarakat dituntut kreatif dan inovatif, demi meningkatkan ekonomi kerakyatan. Konsistensi membangun 31 Jembatan Berkemajuan sampai hari ini adalah cerminan berkelanjutan. Program yang sudah baik harus terus dilakukan. Bupati Satono selalu mengatakan, visi misi Sambas Berkemajuan tidak bisa tercapai, jika hanya bekerja sendiri. Karenanya, ia selalu mengajak semua elemen dan lapisan masyarakat untuk bersinergi. Termasuk para pengusaha orang Sambas yang sukses di Jakarta. Salah satunya Tim Sosial Bakmie Loncat. Lalu, sebagian besar sahabat Bupati Satono tergabung dalam Yayasan Fogoromas (Forum Gotong Royong Masyarakat Sambas). Meringankan Beban APBD APBD Kabupaten Sambas 2023 berkisar di angka Rp 1,7 triliun. Jumlah itu sangat terbatas, untuk membangun Sambas. Ketua Komisi I DPRD Kabupaten Sambas, Lerry Kurniawan Figo sangat mendukung dan memberikan apresiasi kepada Bupati Satono. “Kolaborasi Bupati Satono dan para pengusaha sangat saya apresiasi,” ujar Lerry Kurniawan Figo. DPRD Sambas, sangat mendukung program Jembatan Berkemajuan, karena meringankan beban APBD. Salah satu yang aktif membangun Jembatan Berkemajuan adalah Tim Sosial Bakmie Loncat. Amen Ketua Tim Sosial Bakmie Loncat mengatakan, mereka senang dapat membangun kampung halaman. "Saya atas nama Tim Sosial Bakmie Loncat, sangat senang dapat membangun Jembatan Berkemajuan untuk masyarakat Kabupaten Sambas," kata Amen, ketika meresmikan Jembatan Berkemajuan ke-19 di Sinam, Pemangkat. [caption id="attachment_27157" align="alignnone" width="1066"]Infografis Sebaran Jembatan Berkemajuan/Grafis; Adit Infografis Sebaran Jembatan Berkemajuan/Grafis; Adit[/caption] Bupati Satono Banjir Penghargaan Bupati Satono selama memimpin Kabupaten Sambas banyak dapat penghargaan. Misalnya, Innovative Goverment Award dari Menteri Dalam Negeri, Tito Karnavian saja sudah dua kali. Yakni, tahun 2021 dan 2022. Bupati Satono berhasil menjadikan Kabupaten Sambas, sebagai daerah perbatasan paling inovatif. Sebelum lolos nominasi, ia lebih dulu memaparkan 11 inovasi yang dilakukan di hadapan asesor Kemendagri. Salah satunya tentang Jembatan Berkemajuan. Lalu 2023, Bupati Satono juga menerima penghargaan Obsession Award sebagai Best Regional Leader atau Kepala Daerah Terbaik versi Obsession Media Group (OMG). Di Indonesia, selain Bupati Satono, ada tiga kepala daerah lain yang menerima penghargaan Best Regional Leader. Yakni, Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa. Wali Kota Pare-pare Taufan Pawe. Bupati Kebumen Arif Sugianto. [caption id="attachment_27148" align="alignnone" width="1280"]Bupati Sambas, Satono menerima penghargan IGA Award 2022/Istimewa Bupati Sambas, Satono menerima penghargan IGA Award 2022/Istimewa[/caption] Saat asistensi penilaian Innovative Government Award 2022, Kepala Badan Strategi Kebijakan Dalam Negeri (BSKDN), Yusharto Huntoyugo mengatakan, program Jembatan Berkemajuan hanya ada satu-satunya di Indonesia. “Saya takjub sekali dengan cara dan kolaborasi yang dilakukan Bupati Sambas. Membangun Jembatan Berkemajuan tanpa sepeserpun menggunakan APBD,” katanya. Seharusnya, program Jembatan Berkemajuan dicontoh oleh kepala daerah lain, karena satu-satunya di Indonesia. (Yak)

Leave a comment