PBB Rilis Laporan Tentang Pembunuhan Perempuan dan Anak: Rata-Rata Tewas di Tangan Anggota Keluarga Sendiri!

24 November 2022 19:23 WIB
Ilustrasi

PONTIANAK, insidepontianak.com- PBB merilis laporan terbaru tentang femisida yakni pembunuhan terhadap perempuan.

Sepanjang 2021, rata-rata lebih dari lima perempuan atau anak perempuan tewas di tangan anggota keluarga mereka sendiri.

Laporan tentang pembunuhan terhadap perempuan ini berasal dari Kantor PBB Urusan Narkoba dan Kejahatan (UNODC) dan Entitas PBB untuk Kesetaraan Gender dan Pemberdayaan Perempuan (UN Women), muncul menjelang Hari Anti-Kekerasan terhadap Perempuan Internasional pada 25 November 2022.

Baca Juga: Bupati Darwis Ajak Ormas Cegah Kekerasan terhadap Perempuan dan Anak

Menurut laporan PBB, secara global tahun lalu, sekitar 45.000 perempuan dan anak perempuan atau 56 persen dari 81.000 kasus pembunuhan terhadap perempuan disengaja dilakukan oleh pasangan intim atau anggota keluarga lainnya.

Dengan kata lain, laporan PBB tentang pembunuhan terhadap perempuan itu mengindikasikan bahwa rumah bukanlah tempat yang aman bagi perempuan dan anak perempuan.

Melansir antaranews.com, Kamis (24/11/2022), angka yang dirilis berdasarkan laporan PBB itu menunjukkan bahwa dalam satu dekade terakhir, secara komprehensif jumlah pembunuhan terhadap perempuan sebagian besar tidak berubah.

"Di balik setiap statistik femisida ada cerita individu perempuan atau anak perempuan yang kandas. Kematian ini bisa dicegah," kata Direktur Eksekutif UN Women Sima Bahous.

Direktur Eksekutif UNODC Ghada Waly mengatakan, tidak ada perempuan atau anak perempuan yang harus takut akan kehilangan nyawa karena jati diri mereka.

"Untuk menghentikan semua bentuk pembunuhan gender terhadap perempuan dan anak perempuan, kami perlu menghitung setiap korbannya, di mana saja dan memperbarui pemahaman tentang risiko dan pemicu femisida, sehingga kita dapat merencanakan pencegahan dan respons peradilan pidana yang lebih baik dan lebih efektif," ujar Ghada Waly.

Baca Juga: Ladya Cheryl Sabet Aktris Perempuan Terbaik Piala Citra FFI 2022: Iteung di Antara Kopling dan Tong Setan!

Berdasarkan laporan PBB itu, Asia juga tercatat memiliki jumlah tertinggi pembunuhan gender, yakni 17.800 kematian pada 2021.

Akan tetapi, perempuan dan anak perempuan di Afrika lebih berisiko dibunuh oleh pasangan mereka atau anggota keluarga lainnya.

Tingkat pembunuhan terkait gender di rumah diperkirakan sebesar 2,5 per 100.000 populasi perempuan di Afrika, dibanding dengan 1,4 di Amerika, 1,2 di Oseania, 0,8 di Asia dan 0,6 di Eropa.

Terlepas itu, dilansir dari kemenpppa.go.id, Kamis (24/11/2022), Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Republik Indonesia Bintang Puspayoga mengajak media untuk fokus dan memerangi tindakan kekerasan pada perempuan karena media berperan besar mencegah kekerasan pada perempuan.

Bintang Puspayoga menyebutkan fakta, 1 dari 3 perempuan di dunia pernah mengalami kekerasan fisik atau pun seksual oleh pasangan, nonpasangan, maupun keduanya.

Kondisi serupa terjadi di Indonesia, rupanya perempuan Indonesia yang berusia 15-64 tahun pernah mengalami kekerasan fisik maupun seksual dalam hidupnya.

Dengan kondisi itu, Bintang Puspayoga mengajak media agar bisa memerangi dan mencegah kekerasan kepada wanita lewat menyediakan pemberitaan yang ramah perempuan.


Penulis : admin
Editor :
Tags :

Leave a comment

jom

Berita Populer

Seputar Kalbar