Urip Saputra Beraksi Pura-pura Mati Demi Terbebas dari Utang, Sudah Siapkan Identitas Baru
Insidepontianak.com - Urip Saputra bikin heboh. Aksi pura-pura mati yang dilakukannya viral di media sosial, akhirnya berujung di kantor polisi.
Urip Saputra disebut memang sedang tak bercanda. Dia juga tak bermaksud ingin panjat sosial alias pansos agar terkenal.
Namun semua itu dilakukan Urip Saputra dengan alasan sebagai strategi supaya terlepas dari lilitan hutang yang sedang dialami keluarganya.
Dengan pura-pura mati, Urip Saputra berharap ia akan terlepas dari jeratan utang tersebut.
Baca Juga: Dialog Kebangsaan PKS Kalbar, Dr Salim Ajak Masyarakat Jadikan Keberagamaan sebagai Kekuatan
Sayangnya pria asal Kabupaten Bogor ini lupa, dia adalah seorang rohaniawan, seorang tokoh terpandang, dan tentu saja kabar kematiannya mengagetkan publik.
Tak pelak warga berbondong datang melayat Urip Saputra, dan mengabadikannya di ponsel, merekam tubuhnya yang terbujur di dalam peti jenazah.
Dan saat itulah kehebohan terjadi, karena saat direkam perut Urip Saputra bergerak layaknya orang yang masih bernafas.
Sontak pelayat dan semua orang yang berada di kediaman Urip Saputra kaget dan heboh.
Baca Juga: Hyundai IONIQ 6, Masuk kategori Mobil Teraman dari Organisasi Independen di Eropa
Pelayat yang hadir percaya sebuah mukjizat terjadi kepada Urip Saputra, ia hidup kembali. Padahal faktanya Urip Saputra tidak pernah meninggal dunia.
Rekaman video yang merekam kehebohan pelayat dan perut Urip Saputra yang bergerak di dalam peti jenazah itulah beredar luas di media sosial.
Pria 40 tahun ini bahkan segera dilarikan ke rumah sakit untuk menjalani pemeriksaan medis, karena dianggap hidup kembali.
Lalu pada Sabtu, 19 November 2022 malam, melansir Antara, Urip Saputra menjalani pemeriksaan di Mapolres, Cibinong, Bogor atas aksi pura-pura mati yang dilakukannya.
Baca Juga: Laga Perdana Piala Dunia FIFA Qatar 2022, Yuk Intip Lima Pemain Bintang Ekuador Melawan Tuan Rumah
Kasat Reskrim Polres Bogor, AKP Yohanes Redhoi Sigiro menyebutkan pemeriksaan terhadap US ini merupakan upaya untuk memperjelas masalah yang sempat menimbulkan kegaduhan di masyarakat.
Polisi juga sudah melakukan pemeriksaan terhadap sekitar 10 saksi, mulai dari dua sopir ambulans, dua pegawai hotel di Jakarta Selatan, hingga beberapa warga yang menyaksikan US terbaring di peti jenazah.
"Penyelidikan itu serangkaian tindakan penyelidik untuk menentukan peristiwa atau perbuatan ini pidana atau tidak. Itu yang sedang kami dalami," kata AKP Sigiro.
Hasil dari pemeriksaan beberapa saksi, US diketahui bersama istrinya membeli peti jenazah di bilangan Jakarta Selatan dengan alasan untuk keluarganya di Bogor yang meninggal dunia.
Baca Juga: Laga Perdana Piala Dunia FIFA Qatar 2022, Yuk Intip Lima Pemain Bintang Ekuador Melawan Tuan Rumah
Kemudian, US bersama istrinya diantar menggunakan mobil ambulans membawa peti jenazah dari Jakarta Selatan menuju Bogor.
"Kemudian berhenti di rest area Cibubur, pada waktu itu suami istri ini masih duduk di belakang bersama dengan peti tersebut. Selesai istirahat, si istri tinggal sendirian suaminya sudah nggak ada. Ditanya sama sopir ambulans, di mana bapak, sudah tinggalin aja dia sudah pergi," ujar AKP Sigiro menirukan.
Ternyata, US masuk ke dalam peti jenazah dari rest area Cibubur. Karena, kondisi peti jenazah yang awalnya dikemas plastik, saat diturunkan dari mobil ambulans sudah dalam kondisi tanpa ditutup plastik.
"Dari rest area ke tempat tujuan, si istri curhat terlilit utang, nah itu yang kami dalami. Kami tanyakan kebenarannya," kata AKP Sigiro.
Kepala polisi, Urip Saputra mengaku melakukan aksi pura-pura mati tersebut karena ia terlilit utang sebesar Rp 1.5 M. Dia bermaksud akan keluar dari peti jenazah setelah pelayat sepi, bahkan berencana mengganti identitasnya jika rencanyanya berjalan mulus. ***
Penulis : admin
Editor :
Leave a comment