Fakultas MIPA Unisma Terima Hibah dari Kemenristek, akan Buat Program Teknologi Nanobubbles Budidaya Anggrek
MALANG, insidepontianak.com - Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi atau Kemdikbudristek mendukung terciptanya kolaborasi dan sinergi strategis antara Insan Perguruan Tinggi dengan pihak Industri.
Dukungan tersebut dalam bentuk program Matching Fund Kedai Reka. Pada tahun ini, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) Unisma Malang kembali mendapatkan hibah pendanaan Matching Fund, yang sebelumnya mendapatkan pendanaan di tahun 2021.
Dengan ketua tim yang sama, Ir Tintrim Rahayu, M.Si. bersama PT Java Indo Arjuna atau PT Javina sebagai Dunia Usaha dan Dunia Industri.
Baca Juga: Lagu Pertama Gege Grisel Ceritakan Perasaan orang yang Sedang Jatuh Cinta 'Bersama Hingga Nanti'
Pendanaan program Matching Fund berasal dari Kemdikbudristek, sebagai implementasi kerjasama antara PT Javina dengan Unisma.
PT Javina merupakan pengembangan dari Kebun Anggrek Singosari yang telah berdiri sejak tahun 2012.
PT Javina adalah perusahaan yang bergerak di bidang pemuliaan, budidaya dan perdagangan anggrek serta produk-produk pertanian lainnya.
Matching fund tahun 2022 mengusung tema Penerapan Teknologi Nanobubbles dalam Peningkatan Efisiensi Produksi Bibit Anggrek melalui Kultur Jaringan bersama PT. Javina yang dilaksanakan pada bulan Agustus - Desember 2022.
Nanobubbles merupakan gelembung berukuran nanometer yang bisa direkayasa dengan gas yang dibutuhkan dalam pertumbuhan, seperti oksigen, hidrogen, nitrogen, karbon dioksida, dan juga ozon yang berperan sebagai penekan pathogen.
Nanobubbles dapat diaplikasikan di berbagai bidang salah satunya adalah pertanian. Beberapa penelitian membuktikan bahwa nanobubbles dapat mempercepat proses pertumbuhan tanaman, sehingga dapat mempercepat produksi bibit dan pertumbuhan tanaman anggrek di PT JAVINA.
Baca Juga: Kadis Kominfo Sanggau Kesal Program STB Gratis Tak Ada Kabar
Hal ini tentunya sejalan dengan visi dan misi perusahaan tersebut yaitu tumbuh menjadi perusahaan yang maju dan modern di bidang pemuliaan, budidaya dan penjualan produk pertanian dan pengembangkan teknologi kultur jaringan untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas benih dan tanaman unggulan.
Selain nanobubbles, Ir Tintrim Rahayu, M.Si dan tim juga menerapkan teknologi Air Treatment and Sanitizing (ATS) untuk sterilisasi udara dan ruang kultur jaringan yang aman bagi sistem kehidupan.
Beberapa aktivitas yang dilakukan dalam program Matching Fund ini meliputi aktivitas kultur jaringan tumbuhan dimulai dari pembuatan media, sterilisasi, inisiasi, subkultur, hingga aklimatisasi.
Baca Juga: Tes IQ: Ini Percobaan Pertama Kamu! Tebak di Mana Satu-satunya Kesalahan dalam Gambar Berikut Ini
Selain itu, mahasiswa juga diberikan materi mengenai budidaya anggrek seperti pemeliharaan dan penyilangan.
Melalui matching fund, mahasiswa berkesempatan magang selama 1 semester dengan konversi maksimal 20 SKS, sehingga mahasiswa dapat mempercepat waktu studi dan melakukan penelitian PKL serta skripsi.
Mahasiswa dapat memperoleh pengalaman di lingkup dunia kerja sehingga berhasil mendapatkan pekerjaan, studi lanjut atau menjadi wiraswasta.
Hal ini tentunya sejalan dengan Indikator Kinerja Utama (IKU) Perguruan Tinggi yaitu lulusan pendidikan tinggi mendapat pekerjaan yang layak dan mahasiswa mendapat pengalaman di luar kampus.
Baca Juga: Tes IQ: Ini Percobaan Pertama Kamu! Tebak di Mana Satu-satunya Kesalahan dalam Gambar Berikut Ini
Kegiatan Matching Fund dengan ketua Ir. Tintrim Rahayu, M.Si. (FMIPA), beranggotakan Dr. Gatra Ervi Jayanti, M.Si., Dr. Dra. Ari Hayati, MP. (FMIPA), Noor Shodiq Askandar, SE., MM.(FEB), dan tenaga ahli Dr. Dita Agisimanto, MP. (BRIN) ini juga meningkatkan kegiatan dosen berkegiatan tri dharma di luar kampus, dan meningkatkan kerjasama praktisi mengajar dalam kampus. Selain mahasiswa, dosen, dan praktisi, penerima manfaat program ini adalah DUDI, sehingga PT. JAVINA dapat mengatasi permasalahan yang dihadapi.***
Penulis : admin
Editor :
Leave a comment