Pemerintah Korea Selatan Lalai Antisipasi Tragedi Halloween, Ini Kata Netizen

31 Oktober 2022 15:22 WIB
Ilustrasi

PONTIANAK, insidepontianak.com - Pemerintah Korea Selatan lalai mempersiapkan segala sesuatu mengantisipasi Tragedi Halloween di Kota Seol.

Tudingan Pemerintah Korea Selatan lalai itu datang dari netizen di negeri gingsen tersebut menyikapi Tragedi Halloween di Kota Seol.

Pada hari Sabtu, perayaan tahunan keramaian itu berubah menjadi Tragedi Halloween, yakni keramaian yang mematikan di Itaewon, pusat kota Seoul. 

Tragedi itu terjadi ketika kerumunan besar berkumpul di lingkungan itu, mengakibatkan lebih dari 150 kematian dan lebih dari 100 luka-luka. Sebagian besar korban tewas dilaporkan berusia 20-an.
 
Dituip koreajoongamdaily, pihak berwenang memperkirakan sekitar 100.000 orang akan mengunjungi Itaewon untuk merayakan Halloween dan menugaskan 200 petugas polisi ke distrik sebelumnya.
 
Bahkan setelah laporan pertama kecelakaan itu, petugas pemadam kebakaran dan petugas layanan darurat tidak dapat mencapai tempat kejadian karena setiap gang penuh sesak dengan kerumunan orang.

Baca Juga: Presiden Jokowi Sampaikan Belasungkawa Tragedi Perayaan Halloween di Itaewon Korsel

Serangkaian konser, acara dan festival telah dibatalkan karena Korea berduka atas kematian, sementara promosi Halloween juga telah dibatalkan.
 
Pemerintah mengumumkan masa berkabung nasional yang berlangsung hingga 5 November. Sebuah altar peringatan bersama juga telah didirikan di pusat kota Seoul.
 
#i_feel_so_sorry_for_the_young_people
“Mereka hanya ingin bersenang-senang setelah pandemi. Saya merasa sangat kasihan pada mereka.”

“Pencegahan termasuk terapi untuk keluarga korban dan saksi harus segera dilakukan.” 

#should_have_seen_this_coming “Saya mengalami ketakutan yang sama ketika saya pergi ke taman hiburan sekitar musim Halloween. Saya menghindari tempat-tempat ramai sejak saat itu.”

“Saya juga khawatir tentang Festival Kembang Api Internasional Seoul. Acara atau festival seperti itu di mana sejumlah besar orang berkumpul secara bersamaan harus dikontrol dan dikelola dengan ketat.”
 
#lack_of_preventive_measures
“Selama perayaan Halloween, gang-gang kecil biasanya dikontrol. Apakah tidak ada pedoman tahun ini?”
“Daerah itu sudah ramai sehari sebelum kecelakaan terjadi. Pemerintah daerah seharusnya sudah mempersiapkan dengan matang.”
 
#out_of_control
“Saya terkejut dengan video yang menunjukkan orang-orang bernyanyi dan menari saat ambulans datang ke gang.”
“Bar dan klub di sekitar gang bahkan tidak mematikan musik mereka.”

Tags :

Leave a comment