Hari Air Sedunia Diperingati dengan Mojotirto Festival, Wali Kota Mojokerto: Wujud Syukur Warga Atas Nikmat Air

3 Maret 2024 09:29 WIB
Ilustrasi
SURABAYA, insidepontianak.com - Wali Kota Mojokerto Ika Puspitasari mengatakan Mojotirto Festival yang rutin digelar dalam rangka memperingati Hari Air Sedunia sebagai wujud syukur masyarakat setempat atas nikmat air yang berlimpah. Tujuan Mojotirto Festival untuk memperingati Hari Air Sedunia setiap 22 Maret. Juga sebagai bentuk rasa syukur atas nikmat air yang berlimpah yang diberikan Tuhan Yang Maha Kuasa kepada masyarakat Kota Mojokerto dan sekitarnya. "Sehingga, sepanjang tahun kita tidak pernah kekurangan air," kata Wali Kota Mojokerto Ika Puspitasari, disela festival itu di sekitar Sungai Ngotok, Jembatan Rejoto Kelurahan Pulorejo, Kecamatan Prajurit Kulon, Kota Mojokerto, Jawa Timur, Senin (20/3/2023). Wali Kota Mojokerto Ika Puspitasari, mengatakan Mojotirto Festival 2023 digelar sebagai penanda akan pembangunan proyek strategis nasional Wisata Taman Bahari Mojopahit di lokasi tersebut. Wali kota perempuan pertama di Kota Mojokerto ini, menyampaikan bahwa melalui prosesi Umbul Dungo Tirta Amerta dilantunkan doa untuk kelancaran pembangunan tempat wisata yang menjadi kebanggaan warga setempat tersebut. "Melalui Umbul Dungo dalam Mojotirto Festival ini semoga seluruh pembangunan sampai nanti dibukanya pariwisata ini benar-benar memberi dampak untuk trigger (pemicu) ekonomi masyarakat Kota Mojokerto, khususnya ekonomi kerakyatan atau UMKM yang merupakan sektor penunjang PDRB terbesar di Kota Mojokerto ini," ucapnya. Ia mengatakan festival ini salah satu kegiatan yang berdampak pada pertumbuhan ekonomi dan pergerakan sektor pariwisata guna menjaga ekosistem salah satu lokasi bekas Kerajaan Majapahit. "Dalam beberapa hari ke depan ada proyek fantastis, proyek strategis nasional yang dibangun di tempat ini," ucapnya. Hal ini sebagai bentuk persembahan untuk masyarakat Kota Mojokerto dalam kebangkitan semangat Kerajaan Majapahit serta manfaat potensi air berlimpah. "Sesuai dengan grand (besar) desain wisata Majapahit akan menggunakan lahan seluas 6 hektare dan juga dua hektare lahan dari BPWS yang digunakan untuk wisata petik jeruk, kuliner di atas perahu," ucap Ika Puspitasari yang akrab disapa Ning Ita itu. Ke depan, kata dia, juga ada tambahan 15 perahu wisata, bantuan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif. "Jalan akses menuju ke lokasi ini juga dipermudah, sehingga masyarakat yang akan datang tidak lagi kesulitan," ucapnya.(ant)***

Leave a comment