Tata cara Mandi Sunnah Idul Fitri! Kamu Wajib Tahu

3 Maret 2024 09:29 WIB
Ilustrasi
PROBOLINGGO, insidepontianak.com – Sama halmya dengan mandi Jumat, Idul Fitri memiliki ketentuan tersendiri pada mandi sunnahnya sebelum berangkat untuk melaksanakan sholat. Pada umumnya, mandi sunnah ketika menjelang Idul Fitri dihukumi sunnah bagi seorang muslim. Terdapat pula sedikit persamaan terhadapnya dengan tata cara mandi wajib. Tujuan syariat menganjurkan hambanya agar melakukan mandi sunnah Idul Fitri agar bisa menyegarkan badan sebelum melaksanakan sholat jamaah. Dengan begitu, orang yang sebelumnya telah melaksanakan mandi sunnah Idul Fitri akan nampak lebih bugar dan badannya akan tercium aroma harum. Ketentuan tersebut datang langsung dari Nabi Muhammad SAW. Rasulullah senantiasa melakukan mandi sunnah sebelum keluar menuju tempat pelaksanaan sholat Idul Fitri. Adapun tata caranya, memang tidak ada yang membedai dari segi teknis mandi wajib. Seluruh badan harus diguyur dengan air, dari ujung rambut hingga kaki. Kepada seseorang yang memiliki badan gemuk, diharuskan menggosok-gosok anggota tubuh yang terdiri dari lipatan kulitnya. Hal tersebut mendapat perhatian khusus, supaya air yang mengguyur badannya dapat membasuh secara merata. Namun, terdapat beberapa perebedaan bila dibandingkan dengan mandi wajib. Hal yang paling kentara terdapat pada niatnya. Kedua mengenai hukum fiqihnya, mandi sunnah tidak akan diancam dengan dosa bila seseorang tidak melakukannya baik secara sengaja ataupun tidak. Berikut adalah niat mandi sunnah Idul Fitri: نَوَيْتُ الْغُسْلَ لِعِيْدِ اْلفِطْرِ سُنَّةً لِلهِ تَعَالَى (Nawaitul ghusla li ‘îdil fithri sunnatan lillâhi ta’âlâ) Artinya: “Aku niat mandi untuk merayakan Idul Adha/Idul Fitri sebagai sunnah karena Allah taála.” Niat disini bertempat di dalam hati. Bila melafalkan dengan lantang, dipastikan dosa sebab terdapat nama Allah. Karena, nama Tuhan ummat Islam ini dilarang dibaca di dalam kamar mandi. Begitu juga dengan seseorang yang tidak bisa membaca lafal arab, niat mandi sunnah Idul Fitri bisa dilantunkan dengan bahasa daerah masing-masing. Adapun ketentuan waktunya, Imam Ghazali berpendapat bahwa pelaksanaan mandi sunnah Idul Fitri bisa dilakukan di waktu pagi hari lebaran. و الاغتسال فى صبيحة يومه "Waktu pelaksanaan mandi sunnah di dua hari raya (Idul Fitri dan Idul Adha) bertepatan dengan waktu pagi di hari pelaksanaannya," tutur Imam Ghazali di dalam al-Adab fi ad-Dīn, dikutip oleh tim Insidepontianak pada Rabu, (19/4). Salah seorang ulama beranggapan, bahwa mandi sunnah Idul Fitri ini bisa dilakukan di setengah malam hari lebaran. ويدخل وقت هذا الغسل بنصف الليل Artinya, “Waktu masuknya mandi sunnah (Idul Fitri/Idul Adha) adalah pada tengah malam.” ungkap Syaikh Al-Bayjuri di dalam kitab Tausyikhnya, Rabu (19/4). Perlu diingat, perubahan waktu di dalam Islam mengikuti kalender hijriyah. Pun, bila mengikuti almanak masehi, yang dimaksud dengan pertengahan malam yaitu pada pagi buta hari Idul Fitri. Demikianlah pembahasan lengkap mengenai tata cara mandi sunnah Idul Fitri. Semoga bermanfaat! (Dzikrullah).
Penulis : admin
Editor :

Leave a comment

Ok

Berita Populer

Seputar Kalbar