Masjid vs Lapangan: Manakah Lebih Utama Tempat Sholat Idul Fitri?

3 Maret 2024 09:29 WIB
Ilustrasi
PROBOLINGGO, insidepontianak.com – Mengingat waktu lebaran berjalan mundur, mulai tampak tempat dan jadwal pelaksanaan sholat Idul Fitri. Sebagian masyarakat lebih memilih lapangan dibanding masjid untuk sembahyang. Di Indonesia sendiri, pilihan tentang tempat paling afdal mengenai lapangan vs masjid seringkali diperdebatkan ketika sholat Idul Fitri hendak dilakukan. Bahkan, sebagian organisasi mengklaim lapangan terbuka lebih utama untuk dijadikan tempat sholat Idul Fitri dibandingkan masjid yang megah. Tidak ayal, argumen kedua kubu sebenarnya mendapat legitimasi dari dalil utama Islam. Nabi sendiri semasa hidup pernah melakukan shalat Idul Fitri, baik di tengah lapangan dan masjid. Akan tetapi, pekerjaan Nabi itu juga didasarkan oleh suatu kondisi yang mendesak sehingga lebih memilih salah satu antara masjid dan lapangan ketika hendak shalat Idul Fitri berjamaah. Melihat pernedaan tersebut, Syeikh Kamaluddin ad-Damiri memformulakan sesuai kondisi di lapangang. (وفعلها بالمسجد أفضل)؛ لأن المساجد خير البقاع وأشرفها وأنظفها، ولأن الأئمة لم يزالوا يصلون العيد بمكة في المسجد الحرام، وهذا إذا اتسع كالمسجد الحرام وبيت المقدس، وإلا .. فالصحراء أفضل (Dan melakukannya di masjid lebih baik); Karena masjid-masjid adalah tempat yang paling baik, paling terhormat dan bersih, dan karena para imam senantiasa melanggengnkan melaksanakan shalat Idul Fitri di Mekkah, di Masjidil Haram. Ketentuan ini berlaku bila rumah Allah tersebut luas seperti Masjidil Haram dan Bayt al-Maqdis, bila sebalknya.... padang pasir lebih baik," tuturnya yang dikutip oleh tim Insidepontianak, Rabu (19/4). Dia berlandaskan dengan salah satu riwayat Hadits Nabi yang berbunyi: لأن النبي صلى الله عليه وسلم صلى في الصحراء لضيق مسجده، فلو صلى الإمام بهم في هذهِ الحالة في المسجد .. كره للمشقة عليهم "Karena Nabi SAW shalat di padang pasir karena masjidnya sempit, jika imam yang memimoin shalat Idul Fitri mereka dalam keadaan seperti itu, hukumnya menyentuh pada area kemakruhan karena membuat jamaah berat (berdesakan)." Lanjutnya, mengutip hadits yang diriwayatkan dari Imam Tirmidzi. Berdasarkan dua keterangan di atas, tempat pelaksanaan sholat Idul Fitri harus menyesuaikan kondisi. Bila masjid di suatu daerah sangat luas, maka rumah ibadah ini paling dipilih. Sebaliknya, bila masjid yang hendak ditempati sholat Idul Fitri sempit, lebih baik keluar menuju lapangan yang lebih luas agar jama'ah mendapat kelapangan. (Dzikrullah)
Penulis : admin
Editor :

Leave a comment

jom

Berita Populer

Seputar Kalbar