Sejarah dan Keunikan Masjid Nur Balangnipa di Kabupaten Sinjai, Sulawesi Selatan

3 Maret 2024 09:29 WIB
Ilustrasi
SINJAI, insidepontianak.com - Masjid Nur Balangnipa adalah sebuah masjid yang terletak di Sinjai, Sulawesi Selatan yang akan kita ulas terkait sejarah dan keunikannya. Masjid Nur Balangnipa ini memiliki sejarah yang panjang dan unik yang menjadikannya sebagai salah satu masjid yang terkenal di daerah tersebut. Masjid Nur Balangnipa dibangun pada tahun 1960 dengan ukuran awal 15 kali 15 meter dan kemudian diperluas menjadi 35 kali 27 meter dengan nilai tiang penyangga sebanyak 18. Pada tahun 2013, sebuah menara setinggi 38 meter dibangun, menjadikan Masjid Nur Balangnipa sebagai menara tertinggi di kabupaten tersebut. Salah satu keunikan Masjid Nur Balangnipa adalah bentuk kubahnya yang segi empat. Biasanya, kubah masjid memiliki bentuk bulat atau setengah lingkaran. Namun, bentuk segi empat pada kubah Masjid Nur Balangnipa memberikan tampilan yang berbeda dan unik. Selain itu, masjid ini memiliki menara yang terletak di atas kubah dengan tinggi sekitar 20-27 meter. Meskipun telah mengalami beberapa renovasi, Masjid Nur Balangnipa tetap mempertahankan beberapa bagian aslinya seperti tiang kubah dan menara yang terletak di atas kubah. Hal ini menunjukkan betapa pentingnya keaslian bagi masyarakat Sinjai dan pengurus masjid dalam mempertahankan warisan budaya tersebut. Masjid Nur Balangnipa juga memiliki peran penting sebagai pusat pendidikan dan penghafalan Al-Quran di daerah tersebut. Di lantai dua masjid, para ulama dan masyarakat setempat sering mengadakan pengajian dan kegiatan penghafalan Al-Quran. Bahkan, di Kabupaten Sinjai, masjid ini dikenal sebagai tempat yang menjadi awal dari tradisi penghafalan Al-Quran atau yang dikenal sebagai paint erpat. Akses ke lantai atas Masjid Nur Balangnipa hanya dapat dilakukan melalui sebuah tangga kayu yang diletakkan di samping kubah. Meskipun tidak menggunakan lift atau eskalator, tangga kayu tersebut telah bertahan selama bertahun-tahun dan menjadi bagian penting dari keunikan Masjid Nur Balangnipa. Meskipun telah mengalami beberapa perubahan dan renovasi, pengurus Masjid Nur Balangnipa selalu berusaha untuk menjaga keaslian dan keunikan masjid tersebut. Hal ini dapat dilihat dari penggunaan bahan-bahan lokal dan upaya untuk tidak merusak keaslian bangunan utama seperti kubah dan menara. Dalam rangka menjaga warisan budaya dan sejarah Masjid Nur Balangnipa, pengurus masjid juga mengadakan berbagai kegiatan dan acara untuk memperkenalkan keunikan masjid ini kepada masyarakat luas. Salah satu acara yang rutin diadakan adalah pengajian umum dan kegiatan penghafalan Al-Quran. Dalam era digital seperti sekarang, Masjid Nur Balangnipa juga telah memanfaatkan teknologi untuk memperkenalkan keunikan dan sejarah masjid tersebut melalui berbagai media sosial. Dalam sejarah Islam di Indonesia, masjid selalu menjadi pusat kegiatan keagamaan dan sosial masyarakat. Salah satu masjid yang memiliki nilai sejarah dan keindahan arsitektur adalah Masjid Nur Balangnipa di Kabupaten Sinjai, Sulawesi Selatan. Masjid yang telah berdiri sejak tahun 1960 ini telah mengalami renovasi dan perluasan yang membuatnya semakin megah dan indah. Pada awalnya, Masjid Nur Balangnipa hanya memiliki ukuran 15 x 15 meter. Namun, melalui perluasan dan renovasi yang dilakukan pada tahun 2013, ukuran masjid menjadi 35 x 27 meter dengan penyangga sebanyak 18 tiang. Selain itu, sebuah menara setinggi 38 meter juga dibangun, menjadikannya sebagai menara tertinggi di Kabupaten Sinjai. Meski telah mengalami perubahan dan perluasan, Masjid Nur Balangnipa tetap mempertahankan keaslian dan keindahan arsitektur aslinya. Salah satunya adalah kubah yang berbentuk segi empat, yang tidak menggunakan bahan beton, melainkan bahan yang lebih ramah lingkungan. Selain menjadi tempat ibadah bagi umat Islam, Masjid Nur Balangnipa juga menjadi pusat kegiatan sosial dan keagamaan masyarakat. Di lantai dua masjid, para ulama mengadakan pengajian dan kegiatan penghafalan Al-Quran. Kegiatan ini telah membawa nama baik Kabupaten Sinjai dan Sulawesi Selatan sebagai tempat yang kaya akan pengetahuan Islam. Meskipun telah mengalami renovasi, Masjid Nur Balangnipa tetap mempertahankan keaslian dan keindahan arsitektur aslinya. Selain itu, masjid ini juga menjadi bukti bahwa kita dapat mengembangkan bangunan tanpa merusak keindahan dan keaslian aslinya. Masjid ini mengajarkan kepada kita pentingnya menjaga dan mempertahankan warisan budaya kita, serta mengembangkannya secara bijaksana untuk kepentingan masyarakat. Ketika berkunjung ke Kabupaten Sinjai, jangan lupa untuk mengunjungi Masjid Nur Balangnipa. Selain dapat menambah wawasan dan pengetahuan kita tentang sejarah Islam di Sulawesi Selatan, kita juga dapat merasakan keindahan dan ketenangan di dalam masjid ini. Dalam rangka menjaga keaslian dan keindahan arsitektur asli, serta memperkaya nilai sejarah dan keagamaan masyarakat, Masjid Nur Balangnipa merupakan contoh bangunan yang patut kita jadikan teladan. Melalui pengembangan yang bijaksana, kita dapat meningkatkan nilai estetika dan kenyamanan tanpa merusak keaslian bangunan dan lingkungan sekitar. Mari kita jaga dan lestarikan warisan budaya kita, agar tetap bernilai bagi generasi mendatang.(Zumardi IP)***
Penulis : admin
Editor :

Leave a comment

ikaln

Berita Populer

Seputar Kalbar