Enam Gejala Rabun Senja: Salah Satunya Sering Jatuh di Malam Hari

3 Maret 2024 09:29 WIB
Ilustrasi
MEDAN, insidepontianak.com - Banyak penyakit yang berhubungan dengan mata, salah satunya adalah rabun senja. Gejala penyakit ini pun banyak dan biasanya berhubungan dengan malam hari. Kenapa gejala rabun senja biasanya berhubungan dengan malam hari? Ini karena pada malam hari biasanya kurang cahaya dan itu sangat berperan. Itulah sebab, ada baiknya Anda mengetahui gejala-gejala rabun senja. SAlah satunya adalah sering jatuh ketika ke luar pada malam hari. Mengutip hellosehat.com, Sabtu (5/8/2023), rabun senja atau nyctalopia adalah gangguan penglihatan yang menyebabkan penderitanya kesulitan melihat di tempat yang gelap atau kekurangan cahaya, terutama malam hari. Penderita rabun senja masih bisa melihat, tapi penglihatannya tidak sebaik saat berada di tempat terang. Kondisi yang juga dikenal dengan rabun ayam ini bukanlah penyakit melainkan gejala dari berbagai penyakit atau kelainan mata lainnya. Kelainan refraksi seperti rabun jauh juga dapat menyulitkan penderitanya melihat dengan jelas di tempat yang minim penerangan. Bahkan, untuk beberapa kasus bisa membahayakan kesehatan maupun nyawa. Itu sebabnya, cara mengobatinya pun sangat bergantung pada penyakit apa yang mendasarinya. Apabila penyebab rabun senja adalah kelainan refraksi, penggunaan lensa korektif pada kacamata atau lensa kontak bisa membantu. Namun, untuk penyakit mata seperti katarak, pengobatan yang efektif dilakukan adalah melalui operasi. Rabun senja lebih umum dialami oleh orang lanjut usia dibandingkan anak-anak karena lebih berisiko terkena katarak. Yang jelas, penderita rabun senja atau rabun ayam kesulitan untuk melihat dengan jelas saat berada di ruangan yang gelap atau kekurangan cahaya. Ketika di luar ruangan, penurunan penglihatan biasanya mulai dirasakan di waktu senja saat matahari mulai terbenam. Secara umum orang yang mengalami rabun jauh, penyakit mata, seperti glaukoma, katarak, retinitis pigmentosa (kehilangan penglihatan secara bertahap), atau kekurangan vitamin A bisa menunjukkan gejala rabun ayam. Pada salah satu studi dalam jurnal History of Medicine, menjelaskan bahwa penyebab rabun senja adalah adanya kerusakan pada sel saraf di retina yang berfungsi merespons cahaya khususnya dalam keadaan pencahayaan terbatas. Nah, Waspadailah jika Anda sering mengalami kondisi yang bisa menandakan gejala rabun senja seperti ini: 1. Kesulitan untuk berjalan dan terus menabrak benda-benda di sekelilingnya sekalipun ada sedikit pencahayaan (redup) di dalam ruangan. 2. Sering terjatuh saat berjalan ke luar di malam hari. 3. Kesulitan mengenali orang-orang yang dikenal pada waktu malam atau saat di ruangan minim cahaya. 4. Mata membutuhkan waktu lama untuk beradaptasi saat pencahayaan di dalam ruangan berubah dari terang menjadi gelap. 5. Kesulitan mengemudi di malam hari karena penerangan terbatas. 6. Membutuhkan waktu lebih lama untuk melihat objek dengan jelas saat di lingkungan gelap. Jadi, apabila Anda kesulitan untuk melihat saat berada di tempat gelap atau di lingkungan dengan pencahayaan redup, segera berkonsultasi dengan dokter spesialis mata. Begitu pun saat muncul gejala-gejala rabun ayam di atas. Dokter akan melakukan pemeriksaan mata secara lengkap untuk mengetahui kondisi penyebab dari gangguan penglihatan yang dialami. Demikian informasi soal gangguan pada indra penglihatan yang berupa rabun senja. Semoga bermanfaat. (Adelina). ***

Leave a comment