Tiga PLBN di Kalbar, Pintu Gerbang Wisata Indonesia yang Cantik: Entikong, Aruk, dan Badau
MEDAN, insidepontianak.com - Entikong, Aruk, dan Badau adalah tiga Pos Lintas Batas Negara (PLBN) yang sudah diresmikan di Kalimantan Barat (Kalbar); pintu gerbang di perbatasan Indonesia-Malaysia.
Fisik PLBN Entikong, Aruk, dan Badau bisa dikatakan cukup megah dan cantik. Unsur modernitas dipadu dengan kekayaan budaya Kalbar.
Sebagai informasi selain Entikong, Aruk, dan Badau masih ada lagi beberapa PLBN di Kalbar, tapi masih dalam progres dan belum diresmikan.
Mengutip bppd.kalbarprov.go.id, Senin (7/8/2023), sedikitnya masih ada dua PLBN lagi di Kalbar, yakni Jagoi Babang di Kabupaten Bengkayang dan Sei Kelik di Kabupaten Sintang.
PLBN Entikong diresmikan penggunaannya pada 21 Desember 2016. PLBN Badau dan PLBN Aruk berturut-turut diresmikan pada 16 Maret 2017 dan 17 Maret 2017. Ketiganya dibangun atau direnovasi sejak 2015.
Ketiga PLBN ini hadir dengan segala fasilitas layaknya pos lintas negara lainnya. Namun yang pasti, secara umum PLBN tampil menawan agar tak kalah dengan negeri jiran.
Nah, berikut informasi menarik soal tiga PLBN yang telah diresmikan tersebut:
1. Entikong
PLBN Entikong berada di Jalan Lintas Malindo, Kabupaten Sanggau. Dari ibukota Kabupaten Sanggau, dibutuhkan waktu 2-3 jam darat.
PLBN ini kerap disebut sebagai pos lintas batas pertama di Indonesia yang mulai beroperasi pada 1 Oktober 1989. Renovasi PLBN Entikong rampung sekitar 2015-2016 lalu.
Usai dirapikan, pintu perbatasan Indonesia ini berubah menjadi kebanggaan baru. Dan terlihat jauh lebih megah dari pintu perbatasan di Tebedu, Serawak, Malaysia.
Yang membuat pintu perlintasan Indonesia ini menarik adalah dipadukannya bentuk bangunan modern dengan ornamen khas Kalimantan, khususnya Dayak. Pun, kawasan ini seluas 9,4 hektare.
2. Aruk
PLBN Aruk berada di Desa Sebunga, Kabupaten Sambas. Dibutuhkan 1,5 jam perjalanan dari Kota Sambas. PLBN ini dirancang dengan kombinasi etnik-modern.
Berdiri di area yang membentang di atas lahan seluas 9,1 hektare dan luas bangunan utama mencapai 4.118 meter persegi, PLBN Aruk dilengkapi dengan berbagai fasilitas dari mulai pemeriksaan terpadu, klinik, jembatan timbang, pemindai truk, gudang sita, hingga monumen lintas batas.
Menariknya, PLBN ini berdekatan langsung dengan Kota Singkawang yang merupakan ikon wisata dari Kalbar. Artinya, PLBN Aruk ini memiliki potensi sebagai pintu masuk wisata bagi negara tetangga ke Indonesia.
Demikian informasi tentang tiga PLBN yang ada di Kalbar, pintu gerbang perbaatasan Indonesia-Malaysia. Segera menyusul dua lagi. Semoga bermanfaat.
3. Badau
PLBN Badau atau berada di Kabupaten Kapuas Hulu. Butuh waktu sekitar empat jam lebih untuk mencapai tempat ini dari Ibukota Kabupaten Kapuas Hulu, Putussibau.
PLBN ini dilengkapi taman hijau dengan beraneka warna bunga yang semakin mempercantik kawasan perbatasan Badau seluas 8,8 hektare.
Sebuah Tugu Garuda juga sudah dibangun tepat di depan bangunan utama saat Pelintas dari Malaysia hendak masuk ke area Pengecapan dan pemeriksaan.
Kini Badau juga tak hanya menjadi kawasan perbatasan saja tetapi juga telah menjelma menjadi tempat wisata bagi kedua negara. Setiap yang melintas pasti akan mengabadikan momen di perbatasan ini terlebih dahulu bahkan banyak yang sengaja datang hanya untuk berfoto. (Adelina).***
Penulis : admin
Editor :
Penulis : admin
Editor :
Leave a comment